Begitu dikatakan Bambang dalam acara bertajuk "Strategi Mewujudkan Arsitektur Sistem Keuangan dan Perbankan Nasional yang Tangguh" di Hotel Borobudur, Jakarta (Rabu,13/5).
"Di Filipina harga bahan bakar minyak (BBM) sudah dilepaskan ke pasar, oleh karena itu tingkat inflasi bisa stabil serta daya beli masyarakat tidak anjlok," jelasnya.
Bambang menambahkan, Filipina sudah lama tak memberikan subsidi BBM hingga harganya mengikuti mekanisme pasar.
"Mereka dari dulu tidak ada subsidi BBM, harganya ikuti pasar. Masyarakatnya sudah terbiasa dengan naik turunnya harga BBM," sambungnya.
Agar bisa seperti Filipina, sambung Bambang, maka dirinya berharap agar harga BBM di Indonesia juga diserahkan pada mekanisme pasar.
"Bila angka inflasi di dalam negeri sudah dapat dikendalikan maka akan berdampak penurunan suku bunga, akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri," tandasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: