Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang seperti dikutip dari
JPNN menganggap, kenaikan Rp200 untuk produk pertamax sudah pas. Terlebih, kompetitor seperti Shell telah terlebih dahulu menaikkan harga produknya terlebih dahulu.
"Sudah sesuai dengan kenaikan harga pokoknya, MoPS (Mean of Platts Singapore)," katanya.
Dengan kenaikan harga tersebut, maka disparitas harga BBM dengan Premium atau Solar per 1 Mei, kian senggang. Contohnya, selisih harga Premium dengan Pertamax menjadi Rp 1.400 dari Rp 1.200.
Di sisi lain, hingga Maret 2015, jumlah pengguna Pertamax bisa dibilang bertambah signifikan. Sebab, konsumsi yang biasanya 2 ribu kilo liter (KL) per hari melonjak hingga 6-7 ribu KL per hari. Ini dipengaruhi disparitas harga Premium dengan bahan bakar non-subsidi itu kecil
.[wid]
BERITA TERKAIT: