Menteri Rini Perketat Masuknya Gula Rafinasi ke Rumah Tangga

Mau Lindungi Petani Tebu

Kamis, 16 April 2015, 08:50 WIB
Menteri Rini Perketat Masuknya Gula Rafinasi ke Rumah Tangga
Menteri BUMN Rini Soe­marno/net
rmol news logo Perum Bulog dan PT Peru­sahaan Perdagangan Indone­sia (PPI) diharapkan mampu menjaga stabilitas harga gula. Kedua BUMN ini ditugaskan untuk menjaga harga gula agar tidak jeblok di pasaran.

Menteri BUMN Rini Soe­marno mengatakan, stabilitas harga gula harus dijamin agar harga petani tebu tidak jatuh. Rini juga melarang masuknya gula rafinasi yang berbahan gula mentah ke pasar rumah tangga. Gula ini, pasarnya adalah industri makanan, minuman, obat-obatan dan lain-lain.

"Saya bersama Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian akan menjaga kekat. Termasuk pengaturan harga gula sedang dibahas. Kon­sumsi gula rumah tangga ya harus gula petani, bukan gula impor atau rafinasi, karena untuk rumah tangga stok gula sudah mencukupi," kata Rini saat sidak jelang musim giling di Pabrik Gula (PG) Toelan­gan, Sidoarjo, kemarin.

Ia mengatakan, dua BUMN ini akan menjaga kestabi­lan harga gula. Dan yang terpenting saat ini, kata Rini adalah bagaimana menjaga para petani tebu tetap untung. Biaya tanam dan budidaya tebu bisa tetap lebih rendah dibanding laba yang dihasil­kan petani.

"Biaya tanam tertutupi plus tetap dapat margin. Kalau untung, petani semangat tan­am. Ini penting karena tanpa petani, pabrik gula BUMN tidak akan bisa berbuat apa-apa," tegas Rini.

Dalam sidak kali ini, Men­teri Rini juga mengecek kesiapan pabrik serta petani tebu untuk memulai musim giling 2015 yang akan jatuh pada Mei-Juni mendatang.

Di tempat sama Gener­al Manager PG Toelangan Benny Basuki Suryo me­nambahkan, pihaknya siap memproduksi secara penuh gula pada musim giling ta­hun ini. PG Toelangan sudah melakukan sejumlah perbai­kan mesin giling.

"Saat ini, kapasitas PG sebesar 1.300 ron tebu per hari. Tahun ini ditargetkan mampu menggiling sebanyak 299.000 ton tebu. Mesin-mesin sudah diperbaiki," tandasnya.

Sementara PT Perkebunan Nusantara X (Persero) me­nargetkan produski 538 ribu ton gula pada musim giling tahun ini. Perseroan juga akan terus fokus melakukan upaya efisiensi, diversifikasi, dan optimalisasi.

Direktur PTPN X M Sulthon mengatakan, target 538 ribu ton tersebut dengan tingkat rendemen 8 persen. Saat ini kata Sulthon, indus­tri gula mengalami banyak tantangan. Terutama dalam masalah harga.

"Tahun lalu harga gula turun drastis di kisaran Rp 8.500 per kilogram. Harga gula tahun lalu jauh di bawah tahun-tahun sebelumnya yang mencapai Rp 9.500 per kilo­gram bahkan menembus di angka Rp 10.000 per kilogram pada 2012. Turunnya harga gula ini sangat mempen­garuhi kinerja perusahaan," paparnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA