Freeport terjadi sejak Senin (16/3), dan sampai kemarin masih berlangsung. Demo dilakukan para karyawan di Rigde Camp, Mile 72, Distrik Tembagapura, Kabupaten
Mimika, Papua.
Terhentinya operasional pertambangan disebabkan pendemo melakukan aksi menutup jalan menuju ke lokasi tambang. Mereka mendirikan tenda di tengah jalan. Karyawan Freeport demo menuntut penegakan aturan perjanjian kerja bersama (PKB), perselisihan hubungan industrial (PHI), dan hak-hak karyawan. Kapolres Mimika AKBP Yusnanto mengatakan, pihaknya belum mengetahui sampai kapan aksi demo karyawan Freeport akan terus dilakukan. Dia bilang, pihaknya akan terus berjaga-jaga untuk memastikan demo berjalan dengan tertib.
"Para karyawan mengizinkan anggota Kepolisian melakukan patroli di lokasi, tapi mereka melarang pihak PT Freeport melintas apapun alasannya. Negoisasi masih terus kami lakukan," jelasnya.
Direktur Teknik dan Lingkungan Kementerian ESDM Bambang Susigit mengaku, pihaknya sudah mengetahui aksi demo karyawan Freeport.
"PT Freeport Indonesia sedang melakukan negosiasi dengan karyawan, dan meminta pendemo untuk membolehkan karyawan tambang lain masuk lokasi tambang,†ujar
Bambang. Sementara itu, Juru Bicara Freeport Indonesia Daisy Primayanti mengatakan, pihak manajemen dan para karyawan yang melakukan demo masih terus melakukan dialog intensif.
"Kami masih melakukan dialog dengan mereka yang demo. Yang pasti kondisi keamanan di area operasi dalam keadaan normal terkendali," kata Daisy kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Saat ditanya apakah benar operasi penambangan di Freeport lumpuh, Daisy enggan memberikan penjelasan. Pasalnya, kata dia, sejauh ini masih terus melakukan pembicaraan dengan para pendemo.
***
BERITA TERKAIT: