Sepeda Listrik Bisa Jadi Alternatif Transportasi Masyarakat Modern

Industri Global Berlomba Bikin Energi Baru

Jumat, 30 Januari 2015, 08:40 WIB
Sepeda Listrik Bisa Jadi Alternatif Transportasi Masyarakat Modern
ilustrasi, Sepeda Listrik
rmol news logo Konsumsi energi alter­natif bagi kendaraan bermotor dikhawatirkan meredup seiring makin murahnya harga banah bakar minyak (BBM). Pada­hal arah industri global sudah berlomba-lomba menciptakan energi alternatif mulai dari listrik hingga fuel cell.

Staf Khusus Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Budi Prasetyo Susilo mengatakan, pengambangan teknologi alternatif di industri otomotif menyangkut pada program keberlanjutan. Kebutuhan en­ergi semakin tinggi sementara sumber daya terus menipis. Untuk itu, dibutuhkan teknologi baru.

"Kami di Gaikindo pernah meneliti teknologi peralihan energi baru dan bisa terlaksana di Indonesia pada 2035. Proses pengenalan sudah bisa berlang­sung pada 2025," jelas Budi.

Ia mengungkapkan, saat ini Indonesia mulai mengenal teknologi hibrida yang men­gawinkan mesin konvensional dengan motor listrik. Tapi, karena belum ada insentif dan tingkat pendapatan warga Indonesia masih minim, pen­jualannya masih sedikit.

Melihat peluang yang cukup besar, industri yang membuat produk berbahan bakar listrik menggenjot penjualannya. Misalnya, PTJuara Bike (anak usaha Juara Group) menggen­jot penjualan sepeda listrik SELIS yang diproduksi sejak tahun 2013. Di tahun ini, per­seroan menargetkan meraih penjualan 50.000 unit senilai Rp 200 miliar.

"Sepeda listrik semakin di­gemari masyarakat karena memiliki banyak keunggu­lan. Dengan banyaknya keung­gulan yang dimiliki, sepeda listrik menjadi alternatif alat transportasi bagi masyarakat modern," ujar General Manager Juara Bike Charles Chai.

Beberapa keunggulan yang dimiliki antara lain ekonomis dan praktis. Sepeda bermesin listrik ini biaya perawatannya lebih murah dan tidak mem­butuhkan perawatan ekstra. Tidak juga membutuhkan bahan bakar dalam penggunaannya. Pengguna hanya tinggal men­colok charger ke baterai sepeda listrik sampai baterai penuh kembali.

Selain itu, ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi sehingga cocok digu­nakan di perumahan. Dengan begitu, lingkungan perumahan akan tetap terjaga baik, bersih dan bebas polusi.

Sepeda listrik itu juga lebih irit daripada sepeda motor. Biaya yang dibutuhkan untuk me-charge batere dari kondisi kosong sampai penuh, hanya butuh waktu 6 jam. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA