Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, defisit transaksi berjalan itu dapat ditekan karena ada kapasitas produksi yang meningkat. Hal tersebut akan mendorong
current account deficit (CAD) ke arah yang lebih
sustainable. Sekitar 2,5-3 persen dari
Product Domestic Bruto (PDB) lah,†ujar Perry.
Perry menjelaskan, BI memÂperkirakan defisit transaksi berÂjalan pada 2015 akan mencapai 3 persen dengan defisit terbesar terjadi di kuartal kedua yang bisa mencapai 3,5 persen.
Angka di kuartal pertama biasanya rendah, tidak lebih dari dua persen,†tukasnya.
Namun, lanjutnya, defisit di kuartal kedua akan lebih tinggi, meski masih di bawah empat persen. Kemarin, Pak Gubernur BI (Agus Martowardojo) meÂnyampaikan, kalau untuk beÂberapa triwulan bisa saja
defisit current account 3,3 persen atau 3,5 persen,†ucap Perry.
Dengan demikian secara tahuÂnan pada 2015, defisit transaksi berjalan bisa mencapai 3 persen. Menurut BI ini cukup wajar, karena kita sedang menggenjot pembangunan infrastruktur. Untuk jangka pendeknya,
curÂrent account deficit 3 persen itu tidak apa-apa,†tegasnya.
Dalam kurun jangka menenÂgah dan panjang, menurut dia, BI meyakini akan terjadi peningÂkatan kapasitas produksi yang didorong perbaikan infrastrukÂtur sehingga defisit transaksi berjalan akan dapat ditekan di angka 2,5 persen. ***