BI Pede Defisit Transaksi Berjalan Bisa Ditekan Menjadi 2,5 Persen

Sabtu, 24 Januari 2015, 08:42 WIB
BI Pede Defisit Transaksi Berjalan Bisa Ditekan Menjadi 2,5 Persen
ilustrasi
rmol news logo Setelah semua rencana pemerintah terealisasi dalam membangun infrastruktur, Bank Indonesia (BI) optimis defisit transaksi berjalan dapat ditekan menjadi 2,5 persen atau lebih rendah dari proyeksi keseluru­han tahun ini yang bisa menca­pai 3 persen.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, defisit transaksi berjalan itu dapat ditekan karena ada kapasitas produksi yang meningkat. Hal tersebut akan mendorong current account deficit (CAD) ke arah yang lebih sustainable. Sekitar 2,5-3 persen dari Product Domestic Bruto (PDB) lah,” ujar Perry.

Perry menjelaskan, BI mem­perkirakan defisit transaksi ber­jalan pada 2015 akan mencapai 3 persen dengan defisit terbesar terjadi di kuartal kedua yang bisa mencapai 3,5 persen.

Angka di kuartal pertama biasanya rendah, tidak lebih dari dua persen,” tukasnya.

Namun, lanjutnya, defisit di kuartal kedua akan lebih tinggi, meski masih di bawah empat persen. Kemarin, Pak Gubernur BI (Agus Martowardojo) me­nyampaikan, kalau untuk be­berapa triwulan bisa saja defisit current account 3,3 persen atau 3,5 persen,” ucap Perry.

Dengan demikian secara tahu­nan pada 2015, defisit transaksi berjalan bisa mencapai 3 persen. Menurut BI ini cukup wajar, karena kita sedang menggenjot pembangunan infrastruktur. Untuk jangka pendeknya, cur­rent account deficit 3 persen itu tidak apa-apa,” tegasnya.

Dalam kurun jangka menen­gah dan panjang, menurut dia, BI meyakini akan terjadi pening­katan kapasitas produksi yang didorong perbaikan infrastruk­tur sehingga defisit transaksi berjalan akan dapat ditekan di angka 2,5 persen. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA