Demikian hasil kesimpulan Sarasehan Kemiri Sunan Substitution Energy yang diinisiasi oleh tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB), Petani, Jasa Marga dan R20 Indonesia di Putri Tunggal 88 Cibubur Depok, Jumat (12/12 ).
Ahli mesin yang juga Kepala Departemen of Mechanical Engineering ITB, Iman Reksowardojo mengatakan, kadar polusi yang dihasilkan dari pembakaran solar kemiri sunan jauh lebih rendah dibandingkan solar fosil. Bahkan jika dibandingkan dengan pohon jarak pagar, minyak bio solar kemiri sunan mampu menghasilkan kekuatan tarikan lebih baik pada mesin kendaraan dan mesin genset pembangkit listrik.
Iman juga menjabarkan, kendala yang dihadapi oleh tim peneliti ITB saat ini adalah kurangnya dukungan pemerintah untuk melakukan riset lanjutan untuk membuat mesin-mesin tersebut berjalan lebih halus dan sempurna. Karenanya, ia dan tim peneliti ITB akan mengusulkan kepada Kementerian ESDM untuk memberikan perhatian serius bagi pengembangan energi kemiri sunan.
"Ke depan kita bisa membuat mesin dan alat pertanian dengan bahan bakar biosolar kemiri sunan, petani pasti diuntungkan," ujarnya.
Pembuatan mesin pertanian dengan bahan bakar biosolar kemiri sunan sudah diperhitungkan sangat efisien karena cukup simpel dan sederhana. Bahkan menurut dia, petani bisa membajak sawahnya dengan murah, tidak perlu beli mesin mahal dan pusing cari solar. Proses pengolahan kemiri sunan pun, lanjut dia, sebetulnya sangat mudah.
"Cukup dijemur lalu diproses menjadi biosolar. Bahan ada petani yang cuma dijemur lalu ditumbuk sampai halus sudah jadi minyak," urai Iman yang mengaku lama tinggal di Jepang untuk memperdalam ilmu tentang mesin.
Sementara, Ketua Forum Petani Mandiri dari Purbalingga, Saifulrahman mengaku terpikat dengan tanaman kemiri Sunan. Dia kemudian mengganti tanaman jabon dengan pohon kemiri muka di areal 100 hektar.
"Saya tertarik menanamnya karena kemiri Sunan usia panennya bisa mencapai 70 sampai 100 tahun sedangkan Jabon cuma lima tahun saja.Bahkan kemiri Sunan bisa dengan sistem tanam tumpang sari dengan jahe merah," katanya
.[wid]
BERITA TERKAIT: