Anggota DPR: Jateng Lebih Layak Dibangun Pelabuhan Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 28 Oktober 2014, 09:57 WIB
rmol news logo Rencana pengalihan titik pembangunan pelabuhan  internasional dari Cilamaya ke Kabupaten Semarang atau Tegal, Jawa Tengah, mendapat dukungan dari kalangan politisi Senayan.   

Menurut anggota Fraksi Demokrat DPR RI, Khotibul Umam Wiranu, pengalihan itu tepat guna memangkas kemacetan jalur distribusi barang di Pulau Jawa. Selain di Jateng, kata dia, pelabuhan berskala internasional juga dibutuhkan di daerah Jawa Timur.
 
"Sesuai program kemaritiman Jokowi, lalu-lintas laut harus diefektifkan agar barang mudah didistribusikan. Saat ini kita butuh pelabuhan berskala internasional di luar Jakarta, yakni di Jawa Tengah dan di Timur, sehingga jalur transportasi tidak bertumpuk di darat,” ujar Umam dalam rilisnya, Rabu (28/10).

Umam mengemukakan, pada periode pemerintahan SBY, pihaknya turut mengawal perluasan dan peningkatan kapasitas pelabuhan Tanjung Priok hingga ke Wilayah Bekasi.

"Tetapi di daerah Bekasi dan Pakishaji ini airnya dangkal, sehingga kapal besar sulit masuk," imbuhnya.

Untuk mendorong efisiensi jalur distribusi barang dan mengurangi kemacetan di jalur darat, menurut Umam, perlu dilakukan percepatan pembangunan pelabuhan berskala internasional di Jateng.

"Terserah mau ditempatkan di Tegal atau Semarang, distribusi barang bisa lebih efisien, dan transportasi orang juga tidak bertumpuk di darat," ujarnya.

Menurut Umam, jalur transportasi darat selama ini selalu bermasalah, lantaran ruas jalan tidak pernah berkembang sejak masa Belanda. Sementara produksi motor dan mobil terus berlangsung. Maka dari itu, pemerintah harus mencari solusi agar permasalahan transportasi tidak semakin kacau.

Pendapat senada disampaikan Sekretaris Fraksi PPP DPRD Jawa Tengah Muhammad Ngainir Richard. Menurut Richard, pelabuhan berskala internasional di Jateng akan lebih bermanfaat dan efektif guna mengurangi beban anggaran negara di bidang transportasi. Sebab dengan demikian, angkutan barang bertonase tinggi yang selama ini jadi penyebab utama kerusakan jalan di Pantura, bisa dieliminir.

Di samping itu, lanjut Richard, keberadaan pelabuhan internasional di Jateng bisa membantu masyarakat Pantura meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta mengurangi angka kecelakaan di jalan raya yang sering diakibatkan oleh kelelahan para sopir dalam menempuh jarak dari Surabaya ke Jakarta, atau sebaliknya. Ia berharap pemerintahan Jokowi bisa mewujudkan harapan warga Jateng tersebut.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA