Artinya, setelah pengumuman resmi formasi kabinet, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla perlu memaparkan pula program dan target 100 hari pertama pemerintahan mereka. Terpenting dari semua program dan target itu adalah kepastian Jokowi-JK amengenai harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR, Bambang Soesatyo mengatakan, keberanian Jokowi-JK memaparkan program 100 hari pertama amat diperlukan agar masyarakat bisa menakar kapabilitas dan kompetensi kedua pemimpin dan semua anggota kabinetnya.
"Tidak usah yang muluk-muluk," imbuh Bambang dalam pernyataannya, Minggu (26/10).
Bambang memandang, Jokowi-JK sebenarnya mengawali pemerintahan mereka dengan ketidakpastian tentang pengelolaan BBM bersubsidi. Ketidakpastian ini, menurut dia, menyebabkan publik terus berspekulasi mengenai harga BBM bersubsidi.
"Pekan lalu misalnya, ada spekulasi bahwa Jokowi-JK akan menaikan harga BBM bersubsidi pada awal November 2014 sebesar 46,1 persen, atau dari Rp 6.500 menjadi Rp 9.500 per liter guna menghemat anggaran tahun ini sebesar Rp 20 triliun," paparnya.
Karenanya, ia mendesak Jokowi-JK segera memberi kepastian agar masyarakat tidak terus berspekulasi.
"Kepastian tentang harga BBM bersubsidi ini layak dimasukan dalam program 100 hari pertama pemerintahan Jokowi-JK," demikian Bambang.
[wid]
BERITA TERKAIT: