Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BaÂdan Perencanaan PembaÂnguÂnan Nasional (PPN/BappeÂnas) Lukita Dinarsyah TuÂwo mengaÂtakan, ketiadaan prioÂritas memÂbuat pembaÂnguÂnan inÂfrastruktur berjalan lamÂbat. ConÂtohnya, pembangunan satu pelabuhan kecil hanya Rp 10 miliar memÂbutuhkan waktu tujuh tahun dari semestinya dua tahun.
“Kenapa? karena pemerintah mengalirkan uangnya ke banyak pembangunan pelabuÂhan di berbagai daerah untuk pemerataan,†katanya.
Belajar dari kondisi itu, LuÂkita menyarankan pemerinÂtahan mendatang membuat prioÂritas dalam pembangunan infraÂstruktur, mengingat saat ini banyak proyek infrastruktur yang hanya perlu sentuhan akhir untuk memulai konstruksi.
Dia juga menyarankan pemeÂrinÂtahan baru segera melongÂgarÂkan kebijakan yang selama ini keÂÂrap menjadi penghambat inÂvesÂtasi sektor riil dan infraÂstruktur.
Direktur Perdagangan, InÂvesÂtasi dan Kerja Sama EkoÂnomi Internasional Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengÂungkapkan, pemerintah akan tetap fokus meningkatkan infraÂstruktur pelabuhan dan jalan.
“Pembenahan infrastruktur, salah satu upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pemÂbangunan sistem logistik naÂsional,†katanya.
Menurut Amalia, berbagai infrastruktur pelabuhan dan jalan-jalan kawasan industri saat ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan guna menÂdukung kinerja sektor logistik di dalam negeri.
Ketua Supply Chain IndoÂnesia (SCI) Setijadi mengaÂtakan, infrastruktur pelabuhan nasional masih tertinggal dari Malaysia dan Thailand. KonÂdisi ini tergambar dari
The Global Competitiveness Index 2013-2014 yang dikeluarkan
World Economic Forum.
Pada laporan tersebut, kata Setijadi, infrastruktur pelabuÂhan Indonesia hanya berada pada peringkat ke-89 dari 148 negara.
“Sebagai perbandingan, MaÂlaysia peringkat ke-24 dan Thailand ke-56,†tuturnya.
Menurut Setijadi, kondisi infrastruktur, misalnya kedaÂlaman kolam pada beberapa pelabuhan di Indonesia yang hanya sekitar 6 meter membuat pertumbuhan arus barang meÂlalui pelabuhan-pelabuhan renÂdah. Padahal, di Singapura dan Malaysia memiliki kedaÂlaman kolam lebih dari 16 meter. ***