Kondisi Energi Indonesia Masuk Taraf Darurat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 04 Oktober 2014, 13:42 WIB
rmol news logo Kondisi energi Indonesia sudah dalam keadaan darurat. Sebabnya, produksi dan pasokan sumber energi seperti minyak mulai menipis.

Tak ayal, Indonesia juga harus mengimpor minyak dari negara lain.

"Kondisi energi kita sudah memasuki taraf darurat energi, saya tidak mengerti apakah ini tidak dipahami oleh pemangku kebijakan negara kita ini atau memang sengaja dipermainkan dengan bahasa politik yang meninabobokan masyarakat," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinan Hutahaean, Sabtu (4/10).

Menurutnya, hal itu mengacu pada kondisi global di mana produksi minyak dunia hanya sekitar 95 juta barel per hari. Separuhnya harus dikonsumsi negara produsen dan separuhnya sekira 45 juta barel diperjualbelikan, dan 25 juta barel tiap harinya dibeli lima negara importer terbesar, seperti Amerika Serikat, Cina, Jepang, India.

Sedangkan Indonesia diurutan ke-14 untuk mendapatkan pasokan minyak impor.

"Yang paling mengkhawatirkan adalah masih mampukah 5-10 tahun lagi berebut minyak impor di pasar internasional, sementara bangsa kita ini bangsa lemah. Karena, siapa yang kuat secara militer maka dia yang akan mendapatkan pasokan minyak di pasar internsional," demikian Ferdinan.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA