Media Asing Soroti Neraca Perdagangan Indonesia yang Mendadak Defisit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Rabu, 01 Oktober 2014, 18:31 WIB
Media Asing Soroti Neraca Perdagangan Indonesia yang Mendadak Defisit
joko widodo/net
rmol news logo Neraca perdagangan Indonesia tiba-tiba berayun kembali menjadi defisit pada bulan Agustus lalu. Analisa data resmi yang dilaporkan media asing menunjukkan Indonesia menghadapi kemunduran di tengah perjuangan memulihkan perekonomian nasional.

Disebutkan bahwa pemerintah berusaha mendorong sektor produksi dan mengurangi impor atas produk konsumen. Dengan ini diharapkan masyarakat, terutama kelas menengah, lebih memilih membeli barang-barang produksi Indonesia.

Sebelumnya pasar berharap neraca perdagangan Indonesia tetap surplus sepanjang di bulan Agustus mengikuti suprlus sebulan sebelumnya.

"Ini akan memberikan tekanan pada defisit transaksi berjalan di Indonesia yang telah meningkatkan di belakang angka perdagangan lebih baik karena impor jatuh," ujar Kenny Soejatman, seorang ekonom dari Manulife Asset Management seperti dikutip AFP.

Juga disebutkan, Standard Chartered Bank mengatakan, kenaikan impor mesin-mesin memperlihatkan pelaku bisnis mempercayai kekuatan pasar Indonesia menyusul pemilihan presiden damai pada bulan Juli.

Pada kuartal kedua tahun ini nilai perdagangan Indonesia tercatat mengalami defisit senilai 9,1 miliar doalr AS atau 4,27 persen dari GDP.

Defisit transaksi berjalan yang melebar menjadi perhatian utama investor asing tahun lalu ketika Indonesia terpukul oleh gejolak pasar yang sedang berkembang saat Federal Reserve AS mengumumkan rencana menurunkan stimulus ekonomi mereka.

Nilai tukar rupiah kehilangan lebih dari 20 persen dari nilainya selama gejolak dan saham juga anjlok.

Inflasi di bulan September diperkirakan tetap jinak pada kisaran 4,53 persen. Anga ini naik sedikit dari 3,99 persen pada bulan sebelumnya. Ini memberikan kesempatan kepada pemerintahan baru yang dipimpin Joko Widodo ruangan yang cukup untuk mengurangi subsidi harga BBM yang dikenal sebagai salah satu persoalan utama APBN Indonesia. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA