Pemerintah Perlu Kembangkan Program Diversifikasi Tembakau

DIklaim Bisa Memproduksi Vaksin Anti Ebola

Selasa, 26 Agustus 2014, 08:59 WIB
Pemerintah Perlu Kembangkan Program Diversifikasi Tembakau
ilustrasi
rmol news logo Produk tanaman tembakau bukan hanya berguna dalam hal industri tapi juga untuk kesehatan.

Guru Besar Universitas Bra­wijaya Profesor Sutiman me­nya­takan, tanaman tem­bakau selain beraroma bisnis, ternyata bisa untuk membuat vaksin sebagai upaya pencegahan agar tidak tertular virus ebola.

Untuk diketahui, virus ebola sangat berbahaya dan menge­rikan. Sesuai catatan WHO (World Health Organization) dari 1.716 kasus, 1.350 orang te­was karena virus ini. Wabah besar virus ebola men­jangkiti Afrika Barat, Brinee, Guenea Sierre Leone, Liberia, Ni­ge­ria dan lain sebagainya. Virus itu menular lewat kontak badan atau ludah. Bila terjangkit bisa merusak sistem peredaran darah hingga pembuluh darah pecah.

 â€œKhusus virus ebola, di dalam tanaman tembakau itu ada to­bacco mozaic virus. Itu bisa disisipi gen anti bodi untuk anti ebola. Jadi tembakau bisa mem­produksi vak­sin anti ebola. Itu memang meng­agetkan banyak orang,’’ ungkap Sutiman.

Dia mengakui tembakau me­mang memiliki banyak man­faat. Sebab itu, dia sangat me­nya­yangkan jika Tobacco Day diar­tikan sebagai hari anti tem­ba­kau. Yang benar, menurut dia, hari tanpa merokok. Seja­rah mencatat, tembakau dike­tahui bermanfaat bagi kese­hatan sejak abad 15.

Sutiman pun mengingatkan semua pihak, terutama peme­rintah tidak mudah termakan kam­panye global yang bisa me­musnahkan kekayaan hayati tembakau di Indonesia. Ala­sannya, Indonesia memiliki ba­nyak varietas tembakau dan tidak ada di belahan dunia lain, seperti tembakau Madura, Jem­ber dan Temanggung.

“Nah, itu yang mestinya dipe­lajari, biar tidak rugi dalam jang­ka panjang sebagaimana yang sudah kita alami pada minyak kelapa sawit. Temba­kau itu manfaatnya banyak,’’ terangnya.

Sutiman pun mencium aroma bis­nis di balik kehebohan virus ebo­la yang bakal menjadi pasar besar bagi industri farmasi global.

Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogya­karta Toto Sudargo menga­takan, masyarakat khususnya petani tembakau harus tahu bahwa masih banyak peluang bisnis dari komoditas tembakau.

“Tidak banyak yang tahu jika tem­bakau mengandung banyak kom­ponen bioaktif yang ber­man­faat bagi kesehatan,” ujar Toto.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA