Masyarakat di empat kabupaten/kota tersebut, harus rela antre berjam-jam untuk mendapatkan BBM.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan akan mengambil langkah penanganan di daerah dengan menggelar rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD).
"Menyikapi ini saya akan menggelar rapat koordinasi dengan FKPD guna menentukan langkah-langkah supaya situasi tetap aman," jelas Aher, kepada
Rakyat Merdeka Online, Senin (25/8).
Aher berharap masyarakat tetap menjaga keamanan dan ketertiban menyikapi situasi ini.
"Saya berharap masyarakat tetap tenang, dan jangan terpancing isu-isu di balik kelangkaan BBM ini, tetap tenang dan percayakan kepada pemerintah pusat," ujar Aher.
Dia sendiri akan melaporkan situasi di beberapa daerah Jawa Barat mengalami kelangkaan BBM ke pemerintah pusat.
Dikabarkan beberapa waktu terakhir, PT Pertamina (Persero) mulai mengurangi pasokan BBM bersubsidi. Hal itu yang mengakibatkan antrean di beberapa daerah, yang paling mencolok di Cirebon.
Langkah pengurangan tersebut dampak dari pengurangan kuota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014, yang mengurangi kuota BBM bersubsidi dari 48 juta kiloliter (kl) menjadi 46 juta kl.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan, kuota BBM bersubsidi dikurangi dari 48 juta kl menjadi 46 juta kl sesuai APBN-P 2014.
Sesuai amanat UU 12/2014 tentang APBN 2014, Pertamina harus melakukan pengaturan kuota per harinya untuk memastikan BBM bersubsidi cukup hingga akhir tahun 2014.
[ald]
BERITA TERKAIT: