Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda mengatakan, saat ini kota-kota besar selain Jakarta, terus mengalami peningkatan cukup signifikan akan ketersediaan tempat tinggal.
Salah satunya Surabaya sebagai kota yang paling diminati investor dan pengembang properti, baik nasional maupun mancanegara. Indikasinya, di kota Pahlawan ini pengembangan proyek hunian vertikal dan komersial berjalan seiring dengan pembangunan infrastruktur kota.
“Surabaya menjadi sasaran investasi para investor seiring dengan aktifitas perdagangan yang tinggi, pertumbuhan ekonomi dan pengembangan infrastruktur,†ujarnya dalam acara Pre Launching Pavilion Permata Apartment Tower 2 di Surabaya, Rabu (18/6) seperti dikutip dari rilis.
Hal inilah yang membuat harga tanah ikut melambung tinggi. Sehingga, para pengembang cenderung mengembangkan proyek hunian vertikal dan komersial. Sebagai salah satu pengembang properti, PT. Pembangunan Perumahan (PP) PROPERTI fokus menggarap pasar hunian vertikal di Surabaya Barat, sejak tahun lalu.
Project Manager PT PP PROPERTI, Nurjaman menjelaskan, Pavilion Permata Apartment Tower 2 menawarkan 2 varian tipe yakni satu
bedroom (SGA 23,2 meter persegi), satu
bedroom plus (SGA 25 meter persegi), satu
bedroom deluxe (SGA 27,1 meter persegi). Sedangkan untuk 2 bedroom ditawarkan dua
bedroom (SGA 37,5 meter persegi) dan dua
bedroom deluxe (SGA 38 meter persegi).
"Kami targetkan bisa terjual sebanyak 507 unit dalam waktu empat bulan bisa terjual habis," harapnya.
Selain itu, untuk skema pembayaran pun konsumen bisa mengangsurnya melalui bank-bank seperti Bank BRI, CIMB Niaga, Bank BTN dan Bank Muamalat serta bank lainnya siap membiayai fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Ia menambahkan, Pavilion Permata Apartment Tower 1 dan Tower 2 dilengkapi dengan hotel services yakni
house keeping service, laundry service dan
dining service. Di samping itu juga tersedia kolam renang dan zen garden.
[wid]
BERITA TERKAIT: