SBY Ngaku Tingginya Inflasi Gerus Kenaikan Gaji Pegawai Dan Buruh

Gubernur & Bupati Diminta Ikut Kendalikan Harga Di Pasaran

Kamis, 22 Mei 2014, 11:00 WIB
SBY Ngaku Tingginya Inflasi Gerus Kenaikan Gaji Pegawai Dan Buruh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
rmol news logo Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai inflasi masih menjadi salah satu musuh perekonomian nasional. Soalnya, tingginya tekanan inflasi bisa menggerogoti ekonomi nasional yang dinilai cukup sehat dalam 10 tahun terakhir.

“Inflasi itu musuh ekonomi, inflasi dalam arti harga yang terus naik, apalagi naiknya tajam dan terus berfluktuasi serta tidak stabil. Inflasi itu menjadi musuh ekonomi dan musuh rakyat,” kata SBY saat membuka Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Hotel Sahid Jakarta, kemarin.

Oleh karena itu, SBY menyebut pengendalian inflasi sangat penting terus dijalankan dan ditingkatkan dengan memahami bagaimana pengelolaan inflasi tersebut tetap terjaga.

Menurut dia, pemerintah sudah bersusah payah dan berjuang meningkatkan penghasilan dan gaji pegawai maupun buruh. Namun, di saat bersamaan kenaikan harga terus terjadi, sehingga upaya tersebut seakan tidak ada artinya.

SBY juga mengaku memiliki pengalaman buruk soal kenaikan harga. Terutama ketika menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar 20 persen. Akibatnya dapat ditebak, semua harga kebutuhan masyarakat merangkak naik.

Dia menyadari, perekonomian tidak sepenuhnya dikendalikan berdasarkan ekonomi liberal, harus ada peran serta pemerintah pusat dan daerah dalam mengendalikan harga. Jika tidak, inflasi akan naik tanpa mampu dikontrol.

“Kita tidak boleh melepas pada pasar. Pernah harganya harusnya turun, malah tidak mau turun. Ini serba-serbi mekanisme pasar, kita jangan apatis,” ujar dia.

Atas dasar itu pula, di hadapan gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia, SBY meminta mereka ikut mengendalikan pasar. Mereka juga tidak boleh melepaskan harga meski kenaikannya sedikit. “Jangan biarkan berjalan sendiri, nanti merusak Indonesia dan dunia,” pesan SBY yang akan meletakkan jabatan presiden pada 20 Oktober nanti.

Tak cuma itu, dia juga meminta pemerintah daerah tidak terburu-buru melakukan kebijakan serupa demi meningkatkan pendapatan. Kebijakan itu harus ditunda sampai ekonomi masyarakat sudah dianggap mampu dalam menghadapi kenaikan lainnya.

“Sudah tahu BBM naik, karena terpaksa bapak ibu naikkan lagi tarif dasar listrik, pajak daerah, itu tidak paham. Mbok nanti kalau sudah baik, sudah stabil, pendapatan rakyat juga sudah mulai naik baru dikeluarkan policy-policy itu,” pungkasnya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, sinergi pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat penting dalam merumuskan solusi permasalahan stabilitas harga. Ini karena inflasi yang tinggi akan menyebabkan peningkatan harga secara signifikan.

Bekas Menteri Keuangan ini menuturkan, 80 persen tingkat inflasi nasional dipengaruhi kondisi di daerah. Oleh sebab itu, permasalahan inflasi di daerah perlu dukungan dan koordinasi pada tingkat pusat.

Menurut Agus, di tengah meningkatnya tantangan global dan domestik pada tahun 2013, inflasi semula diprediksi mencapai dua digit sebagai akibat kenaikan harga BBM subsidi. Akan tetapi, kenyataannya inflasi mampu dikelola dengan baik oleh BI dan pemerintah, sehingga inflasi dapat terjaga pada posisi 8,3 persen.

Sumsel Sabet TPID Award

Pemerintah memberikan apresiasi berupa TPID Award 2013 kepada Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang dianggap berhasil mengendalikan tingkat inflasi di daerah. Penghargaan diserahkan Menko Perekonomian Chairul Tanjung disaksikan langsung Presiden SBY dalam rangkaian acara Rakornas TPID Tahun 2014.

“Saya sampaikan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada penerima penghargaan yang telah berhasil menjaga kondisi inflasi di daerahnya masing-masing,” ucap SBY.

SBY menyatakan pentingnya menjaga tingkat inflasi, kenaikan harga. “Kalau pidato saya pada rapat anggaran akan menaikkan gaji PNS maka harga-harga langsung ikut naik. Tentu semua kebijakan harus mendukung upaya pengendalian inflasi di daerahnya masing-masing. “Mengapa harga tidak stabil, inflasi merupakan fenomena dalam kehidupan,” sebut SBY.

Gubernur Sumsel Alwx Noerdin mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari pemerintah. “Alhamdulillah, semua prestasi dan penghargaan dipersembahkan untuk masyarakat Sumsel. Diharapkan dengan semua penghargaan tersebut terus medongkrak kemajuan pembangunan di Sumsel,” ujar Alex.

Sebelumnya saat Sarasehan Nasional tentang Kebangkitan Ekonomi Nasional Melalui Pertumbuhan Ekonomi Daerah yang Kuat dan Inklusif, Pengendalian Inflasi yang Rendah serta Pelaksanaan Reformasi Struktural yang Konkrit, Alex menegaskan kondisi inflasi di Sumsel selama ini selalu berada di bawah rata-rata nasional.

“Melalui komunikasi kita jaga inflasi, seperti misalnya ada gejolak rumor kenaikan harga, kita harus cepat komunikasikan ke masyarakat jangan terpancing dengan rumor yg belum tentu benar.” Jelas Alex.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA