KAI Ancam Polisikan Pemesan Tiket Yang Gunakan KTP Palsu

Kamis, 22 Mei 2014, 09:39 WIB
KAI Ancam Polisikan Pemesan Tiket Yang Gunakan KTP Palsu
PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI)
rmol news logo PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menjamin tidak ada calo yang bermain terkait ludesnya tiket kereta api untuk Lebaran. Alasannya, dengan sistem teknologi saat ini calo sulit melakukan aksinya.

“Nggak mungkin kalau calo, pakai nama siapa,” kata Direktur Utama KAI Ignasius Jonan di Jakarta, kemarin.

Selain itu, Jonan juga membantah ada pembelian tiket menggunakan KTP palsu. Walaupun para calo bisa membeli tiket menggunakan KTP palsu tetapi saat pengecekan sebelum berangkat pasti akan ketahuan. Dia malah mengancam pengguna KTP palsu akan dilaporkan ke aparat yang berwajib.

 â€Kalau ketangkap nanti dilaporin polisi. KTP palsu kan pidana,” ancamnya.

Untuk diketahui, tiket 32 kereta tambahan yang disiapkan KAI untuk libur Hari Raya Idul Fitri sudah habis terjual. Perusahaan pelat merah itu mengalokasikan kereta tambahan untuk rute ke Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti ke Semarang, Yogyakarta dan Surabaya mulai H-7 lebaran.

Terkait masyarakat yang belum mendapatkan tiket, Jonan mengimbau masyarakat untuk menunggu pembatalan pemesanan kereta. “Kan masih ada yang membatalkan dan itu jumlahnya ribuan,” ucapnya.

Menurut dia, tiket hasil pembatalan ini masih banyak tersedia. Kecenderungan yang terjadi, biasanya, untuk mendapatkan 1 tiket pemudik melakukan pemesanan 4 tiket sekaligus tetapi yang dibayar hanya 1 tiket saja.

“Coba dicek saja, kalau dibatalkan langsung masuk lagi ke sistem,” imbuhnya.

Jonan mengaku pihaknya telah merombak jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api di perlintasan Jakarta-Surabaya baik di jalur utara maupun selatan. Jadwal baru tersebut mulai diterapkan 1 Juni tahun ini.

Perombakan jadwal tersebut menyusul telah beroperasinya jalur ganda di lintas utara. Perombakan jadwal ini akan mempercepat waktu tempuh 30-60 menit lebih cepat untuk jalur utara dan 15-30 menit untuk jalur selatan. Apalagi antrean di persimpangan Cirebon-Prupuk berkurang.

Dengan efisiensi waktu tersebut, Jonan berharap jadwal keberangkatan dan kedatangan kereta api lebih sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat.

Dengan perubahan jadwal ini, pemanfaatan rel di Jabodetabek akan lebih optimal untuk kereta api listrik karena mayoritas kereta dari luar Jabodetabek akan tiba di Jakarta sebelum pukul 6 pagi. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA