PT PAL Jual 2 Unit Kapal Perang SSV Ke Filipina

Rabu, 21 Mei 2014, 08:54 WIB
PT PAL Jual 2 Unit Kapal Perang SSV Ke Filipina
ilustrasi, Kapal Perang SSV
rmol news logo PT PAL (Persero) berhasil menjual 2 unit kapal perang tipe Strategic Sealift Vessel (SSV) ke militer Filipina. Pen­jualan ini sangat bersejarah bagi Indonesia karena meru­pakan penjualan kapal perang pertama ke luar negeri.

Direktur Utama PAL Firman­syah Arifin menjelaskan, kapal perang tipe SSV memiliki ke­unggulan khususnya bagi negara kepulauan. Kapal terse­but mam­pu difungsikan untuk ke­perluan perang dan non perang.

Untuk kebutuhan perang, kapal ini mampu membawa hingga 500 personel. Kapal ini juga bisa membawa 2 unit helikopter, kapal Landing Craft Utility (LCU), Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP), tank, hingga truk militer. De­ngan kapal perang tipe ini, personel mampu menjangkau hingga perairan dangkal.

“Dia bisa angkut pasukan hingga drop pasukan. Kapal itu di satu daerah, bisa bawa kapal dengan mendarat kapal LCU dan LCVP yang berukuran ke­cil. Dia kecil (LCU dan LCVP) tapi punya kecepatan tinggi,” kata Firmansyah, kemarin.

Kapal yang memiliki pan­jang 123 meter dan lebar 21,8 meter ini mampu melaju de­ngan kecepatan maksimal 15 knot. Selain untuk keperluan mi­liter, kapal perang asli ran­cangan putra-putri Indonesia di Surabaya, Jawa Timur ini bisa diperuntukkan untuk keperluan non perang.

Saat terjadi bencana, lanjut Firmansyah, kapal ini bisa di­fungsikan menjadi rumah sakit terapung hingga kapal angkut bantuan. Hal ini sangat diper­lukan oleh Filipina karena ke­rap terkena bencana alam.

“Karena negaranya sering kena bencana sehingga bisa un­tuk tugas kemanusian. Jadi bahan makanan bisa didrop untuk pe­nyelamatan. Itu multi fungsi karena bisa berfungsi untuk perang atau bencana,” jelas dia.

Firmansyah mengatakan, kapal perang tipe SSV tersebut dibanderol senilai 45 juta dolar AS per unit. Kapal perang ini merupakan pengembangan dari kapal perang tipe Landing Platform Dock (LPD-125).

Kapal tersebut merupakan kapal yang awalnya dikem­bang­kan bersama Korea Sela­tan (Korsel). Namun, akhirnya dimodifikasi oleh tenaga ahli PAL. Sehingga muncullah kapal tipe SSV.

“Konten lokal sekitar 35 per­sen, permesinan masih dari luar. Kami dulu belajar dari Korea ketika TNI AL pesan kapal ke Korsel. Waktu kita pesan 4 unit sebanyak 2 unit diba­­ngun di Kor­ea dan 2 unit dibangun di PAL. Di situ ada transfer tek­nologi untuk memenuhi kebutu­han kita sendiri. Berda­sarkan transfer teknologi. Itu yang dijual ke Fi­lipina,” terangnya. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA