Dirjen Migas Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro memaparkan, pemerintah membangun 11.686 SR di tiga kota di Sumatera Selatan, 4.000 SR di Jambi, 5.254 SR di Rusun Jakarta, Bogor dan Tangerang.
Selanjutnya, 11.547 SR di Jawa Timur yang tersebar di dua kota, 4.000 SR di Jawa tengah dan di Jawa Barat sebanyak 20.628 SR yang tersebar di lima kota.
Untuk Kalimantan Timur, jargas dibangun di dua kota sebanyak 7. 326 SR, Sulawesi Selatan 4.172 SR dan Papua Barat 3.898 SR. Untuk tahun tahun ini, pemerintah berencana membangun jargas di Semarang, Bulungan, Sidoardjo, Lhokseumawe dan Bekasi.
“Pembangunan kegiatan fisik jargas ini sebagai
trigger. Kami berharap pemerintah akan jalan (melanjutkan) pembangunan sehingga dapat berkembang,†ujar Edy, kemarin.
Menurut dia, sambutan masyarakat terhadap pembangunan jargas ini sangat baik. Karena itu, tidak mengherankan banyak kepala daerah yang mengirimkan surat kepada pemerintah pusat agar di daerahnya juga dibangun jargas.
“Tidak semua permintaan dapat dipenuhi karena terkendala anggaran. Selain itu, jargas juga hanya dapat dibangun di daerah yang memiliki sumber gas atau memiliki jaringan distribusi gas bumi,†tuturnya.
Menurut dia, pembangunan jaringan gas juga untuk mengurangi ketergantungan impor elpiji yang jumlahnya cukup besar. Setiap tahunnya, kebutuhan elpiji Indonesia mencapai 4,5 juga ton. Sedangkan hasil produksi kilang dalam negeri hanya 2,5 juta ton. Ini berarti hampir 50 persen kebutuhan harus diimpor.
Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM M Hidayat mengatakan, untuk mengurangi ketergantungan impor gas elpiji, pihaknya menyusun
roadmap untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019 yang menggunakan jaringan gas rumah tangga.
“Kita sedang siapkan lagi roadmap-nya. Kita ingin pemanfaatan sumber gas untuk rumah tangga terus ditingkatkan karena impor elpiji luar biasa besar,†ujarnya.
Namun, untuk mengembangkan jaringan gas, kata Hidayat, perlu ada sumber gasnya dan infrastruktur jaringan.
“Ada pipe line-nya juga, kalau nggak ada sumber dan pipeline gimana mengembangkannya. Tapi memang gas itu jauh dari market dan dari sumbernya,†jelas Hidayat. ***