KKKS Diminta Utamakan TKI Ketimbang Asing

Rabu, 15 Januari 2014, 09:40 WIB
KKKS Diminta Utamakan TKI Ketimbang Asing
ilustrasi
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) diminta memprioritaskan penggunaan tenaga kerja Indonesia (TKI) dibanding tenaga kerja asing (TKA) di sektor migas.

Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Elan Biantoro mengatakan, pihaknya membuat aturan ketat terkait  pengunaan TKA oleh KKKS. Penggunaan TKA hanya dibolehkan jika ketersediaan TKI terbatas, terutama dalam mengerjakan proyek untuk meningkatkan produksi migas nasional, atau sebagai perwakilan investor.

Sejak 2006, kata Elan, terjadi peningkatan penggunaan TKI di industri hulu migas sejalan dengan bertambahnya jumlah KKKS. Rata-rata, jumlah kenaikan TKI sekitar 1.070 orang per tahun, sedangkan rata-rata kenaikan TKA pada kisaran 13 orang per tahun. “Sejak 2008 sampai saat ini, penggunaan TKI dapat dipertahankan pada kisaran 96 persen dari total tenaga kerja permanen,” katanya.

 Apalagi, industri hulu migas bekerja berdasarkan kontrak bagi hasil atau production sharing contract (PSC). Karena itu, rencana penggunaan TKI atau TKA harus mendapat persetujuan dari pemerintah.

“Seluruh rencana penggunaan tenaga kerja harus mendapatkan persetujuan SKK Migas yang selanjutnya mengeluarkan rekomendasi kepada Kementerian ESDM dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,” jelasnya.

Penggunaan tenaga kerja harus mengutamakan prinsip-prinsip efektivitas dan efisiensi dan mengutamakan TKI. Karena itu, menurut Elan, pihaknya mendorong kontraktor meningkatkan kompetensi TKI melalui program penugasan internasional seperti program Technical Development Exchange (TDE).

Selain itu, pihaknya juga telah menggagas Program National Capacity Building (NCB) dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian ESDM dan beberapa perguruan tinggi terkemuka. “Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas nasional yang dilakukan melalui program percepatan kompetensi TKI di bidang petroteknical dan kompetensi teknisi industri hulu migas,” katanya.

Plt Kepala SKK Migas Johanes Widjanarko menambahkan, investasi hulu migas tahun 2014 ditargetkan 25,64 miliar dolar AS. Rinciannya, untuk kegiatan eksplorasi 3,84 miliar dolar AS, administrasi 1,6 miliar dolar AS, pengembangan 5,3 miliar dolar AS, dan produksi sebanyak 14,9 miliar dolar AS.

“Naik 32 persen jika dibanding realisasi investasi tahun 2013 yang sebesar 19,342 miliar dolar AS,” katanya.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA