“Secara perseroan, kami memiliki target omset Rp 4,8 triliun tahun ini. Kami harus menggenjot lini usaha selain pengiriman surat seperti retail ini untuk mencapai target pendapatan tersebut,†ungkap Direktur Retail dan Properti Pos Indonesia Setyo Riyanto.
Dijelaskannya, perseroan dalam bermain di bisnis retail menggarap segmen
offline dan
online (e-commerce). Di segmen
offline, perseroan mengandalkan aset yang tersebar di berbagai wilayah di tanah air.
Rencananya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan membangun 600 gerai Post Shop dengan dukungan belanja modal sekitar Rp 300 miliar. Aset tersebut memperkuat 300 gerai
Post Shop yang telah berdiri selama 2013.
“Skema bisnisnya, kita bangun gerai dengan pelaku bisnis gerai retail modern. Kami gandeng pemain seperti Alfamart, dan lainnya. Kita menyediakan tempat, isi dari gerai diisi para mitra, setelah itu bagi hasil. Selain itu, kita perkuat dengan menjual benda pos dan layanan pembayaran tagihan listrik atau air,†ungkapnya.
Sementara untuk di bisnis retail online, BUMN ini akan menggenjot layanan
e-commerce Clearing House yang baru saja diluncurkan pertengahan Desember lalu. Portal yang disediakan untuk bertransaksi adalah situs
galeripos.com dengan pembayaran didukung layanan
Pos2Pay. Keunggulan
Pos2Pay, siapa pun bisa memiliki account yang bisa digunakan untuk membeli dan menerima pembayaran. Pasalnya,
top-up dan penarikan (withdrawal) dilakukan tidak cuma lewat bank dan ATM, tapi juga melalui kantor pos.
Sementara untuk pengiriman barang, mereka akan memanfaatkan layanan yang sudah dijalankan selama ini. Pos Indonesia menargetkan bisnis
e-commerce tahun ini bisa berkontribusi sebesar Rp 1,44 triliun ke pendapatan. ***