"Yang dikehendaki awam, mobil umum tersedia pada waktu teratur di trayek jalan tanpa kemacetan agar bisa kerja tepat waktu tanpa kesal," kata Emil dalam akun twitter miliknya, @emilsalim2010, Minggu (22/9).
Emil Salim menyampaikan hal itu menanggapi @ulil, akun twitter milik politisi Demokrat Ulil Absar Abdalah yang memuat cuitan 'tertarik dengan kritik atas kebijakan mobil murah oleh @benhan. @benhan menulis Matematika sederhana LCGC: Kalo impor daging saja ada yg rela bayar fee 3 juta/ton utk 10rb ton, kira2 berapa fee 10rb unit mobil? ;)"
Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto yang pernah menggarap proyek mobil nasional merk Timor ikut menanggapi kebijakan mobil murah. Dia mengaku terharu dengan kebijakan tersebut.
"Dulu pada menolak program tersebut, saat ini malah ingin mencobanya. *haru* :-)," cuit @SoehartoTommy
Tapi sayangnya, menurut Tommy, yang dilakukan pemerintah bukan mengembangkan produksi mobil nasional misalnya seperti yang dilakukan Malaysia.
"Industri mobnas mereka udah ke-berbagai Negara," demikian Tommy.
[dem]