Penggagas Benih Faisal Yusuf yang didaulat menjadi Ketua Umum menilai, lahirnya gagasan dideklarasikannya Benih karena eksploitasi sumberdaya alam dan energi yang sulit diperbaharui. Pasalnya, dilakukan secara berlebihan dan akan bisa dinikmati berbagai batasan generasi tertentu saja, sementara generasi yang akan datang akan terancam bencana krisis energi dan kerusakan lingkungan.
"Oleh karena itu, upaya untuk mengelola sumber daya alam yang mendorong pembangunan energi terbarukan dan lingkungan hidup secara cerdas dan arif merupakan keniscayaan, yang harus dilakukan secara bersama-sama, sinergis dan sistematis, serta melibatkan seluruh komponen masyarakat dan bukan di buatnya kendaraan baru sebagai mobil murah," terang Faisal dalam orasi Deklarasi Benih di Kawasan Cawang, Jakarta, Minggu (22/9) pagi.
Sebab kata Faisal, low cost green car (LCGC) yang disebut mobil ramah lingkungan telah salah mengartikannya, karena masih menggunakan energi fosil, tepatnya menggunakan bahan bakar pertamax. Padahal, penggunaan energi terbarukan seperti mobil dari bahan bakar matahari contohnya dapat mengurangi polusi udara dan salah satu ciri dari energi terbarukan, bukan dari energi fosil.
"Tetapi kontradiksi dengan ini, cost untuk mobil yang benar-benar green car masih kompetitif, karena di negara maju, biaya R&D yang tinggi. Saya tidak mengerti kenapa mobil murah ini disebut LCGC," demikian Faisal.
[dem]