“Dengan menonjolkan keindahan alam dan budaya setempat terutama pedesaan, diharapkan kesejahteraan rakyat mengalami peningkatan,†kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, kemarin.
Mari mecontohkan, pada penyelenggaraan Festival Sarongge di Cianjur, Jawa Barat, selain memperkenalkan wisata alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, event ini juga dijadikan ajang untuk memperkenalkan kegiatan ekonomi kreatif masyarakat Kampong Sarongge berupa pertunjukan kesenian tradisional serta kerajinan cinderamata masyarakat lokal.
Menurutnya, program yang dikembangkan di Desa Sarongge itu berdampak positif pada pariwisata dan ekonomi kreatif karena dapat menjaga keseimbangan lingkungan, memberikan manfaat langsung ke warga desanya berupa manfaat ekonomi dan kesejahteraan.
Mari berpendapat, pengembangan ekowisata di Desa Sarongge dan desa-desa lainnya mencerminkan kolaborasi positif antara pemerintah dan masyarakat untuk mengembangkan pariwisata berbasiskan forestasi dan ekowisata.
“Ekowisata terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dunia terhadap pentingnya pelestarian lingkungan melalui pembangunan berkelanjutan di semua sektor,†jelasnya.
Pariwisata, lanjut Mari, terbukti menjadi setor yang tetap tumbuh secara positif ditengah perlambatan perekonomian dunia. Ini artinya, dari sektor penyediaan lapangan pekerjaan pariwisata menyumbang 9,28 juta orang pekerja (8,37 persen dari total nasional). Sementara untuk penerimaan negara dan produk domestik bruto (PDB) masing-masing sebesar Rp 104 triliun dan Rp 321 triliun.
Mari menjelaskan, saat ini Kemenparekraf dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) sedang membahas pengembangan ekowisata berbasis alam khususnya hutan.
“Saat ini ekowisata adalah salah satu dari tujuh tujuan wisata yang akan dikembangkan Indonesia,†ujarnya.
Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan berharap, selain kebudayaan yang disebarkan ke masyarakat, kekayaan alam yang sangat indah bisa mendatangkan manfaat ekonomi.
“Tidak ada pemerintah di dunia manapun yang ingin masyarakatnya susah. Pemerintah ingin semua rakyatnya sejahtera asalkan taman nasional tidak kita ganggu pengembangan ekowisatanya, saya rasa cukup baik,†katanya.
Zulkifli menjelaskan, hutan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah tempat konservasi air. Jika tidak dijaga kelestariannya, bukan tidak mungkin banjir dan akan membahayakan warga sekitar.
“Kalau ekowisata dikembangkan, akan mendatangkan wisatawan dan menambah pemasukan dari masyarakat sekitar,†ucap Menhut.
Wakil Bupati Cianjur Suranto bangga masyarakat mau bersama-sama meningkatkan potensi desa untuk ekowisata. [Harian Rakyat Merdeka]