Pertumbuhan Industri Kecil dan Menengah (IKM) komponen dinilai masih rendah. Alhasil, barang impor pun membanjiri pasar dalam negeri.
Dirjen IKM Kementerian PerÂindustrian (Kemenperin) Euis Saedah mengatakan, pertumÂbuÂhan sektor otomotif dalam negeri sangat tinggi, sementara jumlah supplier komponen otomotif lokal masih rendah.
“Harusnya pertumbuhan otoÂmotif dibarengi dengan peÂningÂkaÂtan jumlah supplier komÂpoÂneÂnÂnya,†ujar Euis saat dialog peÂluang dan tantangan IKM komÂponen otomotif di Indonesia, kemarin.
Menurut dia, industri kompoÂnen otomotif di Indonesia masih tertinggal jauh di negara Asia lainnya seperti Thailand. Jumlah industri komponen otomotif loÂkal hanya 14 persen dari yang diÂmiÂliki Negeri Gajah Putih itu. PaÂdahal, industri komponen otoÂmotif di Indonesia sudah ada sejak tahun 1979.
Euis menyatakan, ada beberapa kendala dalam pengembangan IKM komponen otomotif lokal. Di antaranya masih memiliki keterÂbatasan kemampuan untuk meÂmeÂnuhi persyaratan Quality, Cost and Delivery atau QCD, kemamÂpuan SDM dan beberapa teknoÂlogi kunci juga belum dimiliki.
Akibat beberapa kendala itu kondisi yang terjadi saat ini sebaÂgian besar komponen otomotif yang beredar di pasaran masih produk impor.
“Ke depan kita ingin kondisi itu terbalik, kita harus bisa meÂmasok hampir keseluruhan proÂduk komponen dan sub komÂponen otomotif,†jelasnya.
Euis mengatakan, beberapa upaya yang dilakukan KemenÂperin untuk mendorong perÂkemÂÂbangan industri kompoÂnen otoÂmotif Indonesia, di antaÂraÂnya memfasilitasi pelatihan dan stanÂdardisasi.
Ketua Koperasi Industri KomÂÂponen Otomotif (KIKO) IndoÂnesia M Kosasih mengaÂtakan, perkembangan volume pasar dari 2005 hingga 2010 terus mengaÂlami peningkatan, baik untuk komponen motor maupun mobil.
“Perkembangan penyerapan pasar dari industri komponen otomotif itu terus mengalami peningkatan baik komponen otomotif yang akan dikirim untuk industri perakitan mobil atau motor, Original Equipment MaÂnufacture (OEM) maupun komÂponen yang akan dijual ke langsung ke pasar,†terangnya.
Ketua Dewan Penasihat HimÂpunan Bengkel Binaan Astra (HBBA) Pipin Machrufin meÂngaÂtakan, sebagai wujud komitÂmennya dalam pengembangan inÂdustri komponen otomotif daÂlam negeri, pihaknya akan meÂnyalurkan komponen hasil karya industri komponen otomotif Indonesia ke seluruh bengkel anggota HBBA.
“Kita akan menyalurkan seÂluruh jenis komponen otomotif hasil karya industri lokal yang tergabung dalam KIKO ke seÂluruh bengkel HBBA di InÂdonesia yang berjumlah 127 bengkel†ujar Pipin. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.