Saham Bakrie Brothers Terancam Negatif

Dapat Surat Peringatan dari Bapepam

Rabu, 04 Januari 2012, 08:07 WIB
Saham Bakrie Brothers Terancam Negatif
PT Bakrie & Brothers Tbk
RMOL.Surat peringatan dari Badan Pengawas Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) ke­pada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dinilai bisa mempe­nga­ruhi prospek saham perusahaan.

Dampak negatif akan di­dapat jika respons emiten grup Bakrie ini tidak sesuai harapan.

Hal itu dikatakan pengamat pasar modal David Ferdinandus. Menurutnya, para pelaku pasar modal akan mengawasi semua aktivitas emiten di pasar modal.

“Setiap aktivitas emiten akan diamati pelaku pasar modal. Para investor akan juga merespons se­tiap aktivitas itu. Jika positif ten­tu­nya akan direspons positif pula, begitu pula sebaliknya,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka.

Supaya dampak negatif terse­but tidak dalam jangka pan­jang, Da­vid menyarankan, BNBR ha­rus segera merespons surat peri­ngatan dari Bapepam. Ia me­nga­­ta­kan, respons BNBR itu akan ju­ga menentukan bagaimana pros­pek saham BNBR nantinya.

“Surat peringatan tersebut ten­tu­­nya mengharapkan respons dari Bakrie & Brother. Bape­pam-LK sebagai pemegang oto­ritas pasar modal akan men­jadi referensi pa­ra pelaku pasar mo­dal. Jika ingin mendapat res­pons positif dari pelaku pasar mo­dal, perusahaan harus meres­pons surat peringatan itu de­ngan tepat,” ungkapnya.

Bapepam-LK melayangkan su­rat peringa­tan kepada PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) pekan ini. Bape­pam-LK akan menunggu di­tangga­pinya surat itu hingga minggu depan terhitung dari di­layangkannya surat ke BNBR.

Kepala Biro PKP Sektor Jasa Bapepam-LK Gonthor R Azis me­ngatakan, surat ke BNBR mem­­­punyai dua tujuan. Yaitu per­tama, mengingatkan BNBR mem­­punyai komitmen untuk mem­bawa perseroan menjadi lebih baik pasca akuasi.

“Sekarang kan proses kuasi sudah tuntas. Tinggal kita me­man­tau perkembangan kinerja perse­roan pascakuasi yang harus lebih baik dari sebelumnya,” ujar Gonthor.

Kedua, untuk meminta ketera­ng­an lebih lanjut terkait laporan keuangan BNBR per September 2011. khususnya terkait kerugian yang dialami oleh perseroan. “Ya inti­nya sekali lagi mengingatkan agar mereka tidak lupa komit­mennya tersebut,” jelasnya.

Seperti diketahui, laporan ke­uangan BNBR mem­buku­kan rugi bersih sebesar Rp 650,6 miliar di kuartal-III 2011. Angka tersebut menunjukkan lonjakan ke­rugian hingga 68 per­sen dari pe­riode yang sama tahun sebelum­nya yang hanya sebesar Rp 208,5 miliar. [Harian Rakyat Merdeka]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA