Chairul Tanjung & Sandiaga Berebut Bank Muamalat

Direktur BI: Investor Jangan Cuma Beli Lalu Buru-buru Menjual

Kamis, 14 Juli 2011, 00:44 WIB
Chairul Tanjung & Sandiaga Berebut Bank Muamalat
Bank Muamalat. Tbk
RMOL.Bos Para Group Chairul Tan­jung dan pemilik Saratoga In­ves­ta­ma Sandiaga Uno akan ber­saing mem­pere­butkan Bank Muamalat. Tbk. Se­lain kedua pengusaha pri­bumi, ada enam investor lem-baga yang berminat dengan bank syariah tertua di Indonesia.

Hal itu dikatakan Direk­tur Per­bankan Syariah Bank Indo­nesia (BI) Mulya Siregar. Se­dang­kan lima inves­tor asing yang juga berminat antara lain Qatar Isla­mic Bank, OCBC, Stan­dard Char­tered dam ING Barings Bank.

“Sudah ada tiga inevstor yang menyatakan minat secara serius dan te­lah memberikan keterang­an ke­pada BI. Tapi mekanisme akui­si­si, ya urusan internal me­reka de­ngan Muamalat,” ujar Mulya di Jakarta, ke­marin.

Dia mengatakan, sampai saat ini belum ada penyelesaian akhir di antara Bank Muamalat dan salah satu dari kedelapan in­ves­tor tersebut. “Belum ada yang deal. Ki­ta tidak tahu Muamalat mena­war­kan berapa harganya,” jelas Mulya.

Bagi BI, kata Mulya, siapapun yang akan membeli sudah se­harusnya mem­punyai prospek long term com­mitment terhadap Bank Mua­malat. “Jangan dia mem­beli se­bentar dan kemudian setahun menjual lagi. Ke­dua, BI minta jangan ubah visi dan misi yang sudah dilakukan oleh bank Mua­malat Indonesia. Itu yang kita min­ta kepada calon peme­gang saham,” cetusnya.

Khusus untuk Standard Char­tered Bank, pihaknya tidak mem­persoalkan apakah Standard Chartered itu non Islami atau tidak. “Kan mereka punya Sa­diq, mereka punya orang-orang ter­baik. Apakah itu ma­salah, kita melihat persoalan itu secara pro­porsional.  Jadi bagi kita si­apa­pun long term dan tidak ubah visi misi,” imbuhnya.

Seperti diketahui, pemegang saham asing Bank Muamalat ramai-ramai akan melepas sa­ham di bank pertama syariah itu. Pemegang saham ter­sebut, yakni Boubyan Bank Kuwait, Saudi Arabian Atwill Holdings Li­mited dan Islamic Develop­ment Bank (IDB).

Sebelumnya, PT Bank Per­mata Tbk menyatakan mundur dari tender karena memperhi­tungkan faktor risiko. “Kami sudah mun­dur. Bukan gagal, tetapi kami me­mutuskan mun­dur dari bid­ding selanjutnya,” ujar Wakil Dirut Bank Permata Herwidayatmo.

Menurutnya, Per­mata­Bank me­ngaku sudah sejak lama me­mutuskan untuk tidak me­lan­jutkan proses penawaran.

Herwidayatmo mene­gas­kan, perseroan tidak berminat mem­beli Bank Muamalat ataupun bank lain dalam waktu dekat.

“Perseroan tidak tertarik dan memutuskan mundur dari pena­waran setelah melihat tata kelola dan faktor risiko dari bank sya­riah tersebut,” katanya. Permata-Bank merupakan bank yang dikendalikan oleh konsorsium Standard Chartered Bank dan Grup Astra International.

Dirut Bank Mu­amalat Arviyan Arifin tidak mem­berikan ko­men­tar saat dikon­firmasi menge­nai rencana sejumlah investor yang tertarik membeli banknya. [rm]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA