Berita

Kolase Anggota DPR Eko Patrio dan Ahmad Sahroni. (Foto: Dokumentasi RMOL)

Politik

Rampai Nusantara:

Anggota DPR Pemicu Masalah Harus Minta Maaf dan Temui Rakyat

SABTU, 30 AGUSTUS 2025 | 02:25 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Aksi demonstrasi yang terjadi karena dipicu sikap arogansi Anggota DPR dan menunjukan hedonisme di tengah kondisi rakyat yang sedang sulit sangat disesali banyak pihak.

Beberapa sikap yang membuat marah rakyat di antaranya ucapan Anggota DPR Fraksi Nasdem Ahmad Sahroni yang melontarkan komentar keras soal usul pembubaran DPR. Alih-alih meredam kemarahan rakyat, Sahroni justru dinilai memperkeruh suasana melalui postingan di media sosialnya.

Kemudian ada Anggota DPR yang terlihat asyik berjoget seakan tidak punya empati terhadap kesulitan rakyat. Hal itu seperti yang dilakukan Anggota DPR Fraksi PAN Eko Patrio dan Uya Kuya. 


"Rakyat protes keras atas ulah mereka lalu Affan Kurniawan pengemudi ojol menjadi korban meninggal dunia, sebaiknya para anggota dewan yang menjadi pemicu masalah ini langsung meminta maaf dan temui masyarakat bukan malah terus berupaya cari pembenaran tapi tidak pernah terlihat," Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Jumat malam, 29 Agustus 2025.
 
"Kami sangat menyesalkan insiden yang merenggut nyawa salah satu warga tersebut. Ini harus diusut tuntas agar keadilan bagi keluarga korban bisa ditegakkan," tambahnya. 

Ia pun mengapresiasi langkah cepat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang langsung meminta maaf kepada keluarga korban dan ikut hadir di pemakaman almarhum. 

“Kehadiran Kapolri menemui keluarga korban patut diapresiasi. Ini bentuk empati dan tanggung jawab. Kami berharap proses hukum berjalan transparan dan profesional,” lanjut Semar.

“Ini langkah penting yang patut diapresiasi, namun kami juga berharap agar evaluasi menyeluruh dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang dalam penanganan demonstrasi di masa mendatang,” tambahnya.

Rampai Nusantara juga menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya kepada proses hukum. 

“Hindari spekulasi atau penyebaran informasi yang belum terverifikasi, karena itu dapat memperkeruh keadaan dan merugikan masyarakat secara luas,” tutup Semar.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya