Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Prospek Ekonomi AS Mengkhawatirkan, Investor Berbondong-bondong Alihkan Dana ke Asia

SABTU, 10 MEI 2025 | 07:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Arus masuk bersih ke reksadana saham berbasis bursa (ETF) yang berinvestasi di Asia dalam tiga minggu belakangan  mencapai 8,45 miliar Dolar AS. 

Berdasarkan data LSEG Lipper, yang mencakup 844 reksadana yang terdaftar secara global, angka tersebut menunjukkan yang tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.

Di sisi lain, dana saham AS mencatat arus keluar selama empat minggu berturut-turut, dengan total penarikan sebesar 43,5 miliar Dolar AS hingga 7 Mei. 


Nampaknya, investor mulai menarik dana dari saham-saham Amerika Serikat (AS) dan mengalihkan investasi mereka ke reksadana saham Asia. 

Analis mengatakan, pasar khawatir akan prospek pertumbuhan ekonomi AS yang dibayangi oleh kebijakan tarif dari pemerintahan Trump, serta potensi berakhirnya masa kejayaan pasar saham AS setelah bertahun-tahun.

"Ada kesadaran yang meningkat akan pentingnya diversifikasi portofolio dan kepadatan investasi di saham 'Magnificent 7', yang mendorong aliran dana ke pasar di luar AS termasuk Asia," ujar Prashant Bhayani, Chief Investment Officer di BNP Paribas Wealth Management, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu 10 Mei 2025. 

Aliran dana keluar ini bertepatan dengan kinerja positif dan penguatan mata uang di berbagai negara Asia, yang menunjukkan peningkatan minat investasi di kawasan tersebut, terutama dari pembeli asing.

Gary Tan, manajer portofolio di Allspring Global Investments, mengungkapkan bahwa ia telah membeli beberapa saham di kawasan ASEAN yang menurutnya, memiliki valuasi menarik.

"Setelah guncangan awal akibat tarif pada bulan April, investor mulai melakukan investasi selektif melalui ETF di negara-negara yang mereka perkirakan akan meraih manfaat dari negosiasi tarif," katanya.

Faktor lain yang turut memperkuat sentimen ini adalah valuasi saham yang menarik serta ekspektasi bahwa negara-negara Asia dapat mencapai kesepakatan dagang atau bahkan menjadi pihak yang diuntungkan dari jalur perdagangan baru yang menghindari tarif AS.

Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang tercatat naik lebih dari 4 persen sepanjang tahun ini, sementara S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan masing-masing hampir 4 persen dan 7 persen.

Sebagai perbandingan, rasio harga terhadap pendapatan (PE) satu tahun ke depan untuk indeks acuan Malaysia berada di level 17,56, Taiwan di 14,64, sementara S&P 500 di 20,62.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya