Harga emas melonjak 1 persen di tengah pelemahan Dolar Amerika Serikat (AS).
Emas berkibar di tengah perlambatan ekonomi AS serta kebijakan perdagangan yang tidak menentu.
Dikutip dari
Reuters, emas spot menguat 1 persen menjadi 2.917,79 Dolar AS per ons pada penutupan perdagangan Selasa 11 Maret 2025 waktu setempat.
Emas berjangka AS ditutup naik 0,7 persen menjadi 2.920,90 Dolar AS.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY) mencapai level terendah sejak pertengahan Oktober. Depresiasi Dolar membuat emas batangan yang dihargakan dalam greenback lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.
Kebijakan tarif yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap mitra dagang utama menyebabkan volatilitas yang signifikan di pasar global dan meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi.
Presiden Donald Trump menggandakan tarif impor produk baja dan aluminium dari Kanada menjadi 50 persen. Namun sesaat kemudian ia mencabut sendiri keputusan tersebut.
Trump juga mengancam akan mengenakan tarif lebih tinggi pada mobil yang masuk ke Amerika bulan depan, jika tarif lain tidak dicabut oleh Kanada.
Perhatian pasar akan tertuju pada Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika yang akan rilis besok dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan rilis pada Kamis. Menurut jajak pendapat Reuters , CPI Februari diperkirakan naik 0,3 persen.
Harga perak spot melambung 2 persen menjadi 32,77 Dolar AS per ons. Platinum melesat 1,9 persen menjadi 976,0 Dolar AS dan Paladium turun 0,1 persen menjadi 941,84 Dolar AS.