Berita

Ilustrasi (Foto: Antara)

Bisnis

China Gagal Angkat Rupiah, Dolar AS di 15.870

SELASA, 10 DESEMBER 2024 | 19:08 WIB | OLEH: ADE MULYANA

RILIS kinerja perdagangan internasional China yang sangat dinantikan pelaku pasar di Asia akhirnya menyajikan situasi yang kurang menggembirakan.

Laporan yang dirilis otoritas China menunjukkan, kinerja ekspor negeri dengan perekonomian terbesar Asia itu yang memang tumbuh 6,7 persen pada November lalu. Namun pertumbuhan tersebut relatif terpaut dari ekspektasi investor di kisaran 8,5 persen.

Kekhawatiran investor tak berhenti di sini, kinerja impor China untuk periode yang sama bahkan dilaporkan turun 3,9 persen dibanding ekspektasi pasar yang memproyeksikan tumbuh 0,3 persen. Data neraca dagang ini terkesan kian mengukuhkan kekhawatiran investor sebelumnya pada prospek perekonomian China yang sedang melambat parah sementara tantangan ke depan akan semakin berat dengan kembali nya Donald Trump di Gedung Putih yang akan melonjakkan tarif masuk produk asal China.

Sikap pesimis akhirnya kembali sulit mereda hingga tekanan jual dalam rentang bervariasi dan cenderung moderat bertahan di pasar uang Asia. Pantauan menunjukkan, nilai tukar mata uang Asia yang kompak menjejak di rentang moderat secara konsisten di sepanjang sesi hari ini, Selasa 10 Desember 2024.

Sejumlah mata uang Asia terlihat mampu memaksakan diri menjejak zona penguatan namun dalam rentang yang sangat terbatas, seperti: Yuan China, Dolar Hong Kong, Dolar Singapura serta Peso Filipina. Sedangkan Baht Thailand tercatat sempat mencetak penguatan tajam hingga kisaran 0,5 persen. Pola gerak cenderung beralih pada sesi perdagangan sore, di mana nyaris seluruh mata uang Asia terjebak dalam zona pelemahan terbatas.

Terkhusus pada Rupiah, sentimen domestik dari rilis data penjualan ritel yang dilaporkan hanya tumbuh 1,5 persen gagal menyeberangkan Rupiah ke zona penguatan tajam. Namun Rupiah masih berupaya mengikis pelemahan usai pertengahan sesi sore.

Pantauan menunjukkan, Rupiah yang konsisten menapak zona pelemahan moderat di sepanjang sesi perdagangan. Hingga ulasan ini disunting, Rupiah masih berada di kisaran Rp15.870 per Dolar AS atau melemah tipis 0,07 persen.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya