Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Ratusan Staf Kecam Bias Liputan BBC terhadap Isu Gaza

MINGGU, 03 NOVEMBER 2024 | 17:55 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kantor berita BBC dituduh memberikan liputan bias terhadap isu Gaza dan lebih menguntungkan Israel dalam pelaporannya.

Tuduhan itu disampaikan dalam sebuah petisi yang ditujukan kepada Direktur Jenderal BBC Tim Davie dan ditandatangani oleh  lebih dari 230 anggota industri media, termasuk 101 staf BBC yang tidak disebutkan namanya, jurnalis dari organisasi media lain, serta sejarawan, aktor, akademisi, dan politisi.

Mereka menyerukan agar BBC berkomitmen kembali pada keadilan, akurasi, dan imparsialitas hasil liputannya.


"Mendesak BBC untuk melaporkan tanpa rasa takut atau pilih kasih dan berkomitmen kembali pada standar editorial tertinggi dengan penekanan pada keadilan, akurasi, dan ketidakberpihakan yang semestinya," tegas petisi tersebut, seperti dikutip dari The Independent pada Minggu, 3 November 2024.

Menurut mereka, peliputan yang bias telah memberikan dampak buruk bagi warga Palestina yang kini berada di bawah agresi Israel.

"Konsekuensi dari liputan yang tidak memadai sangat signifikan. Setiap laporan televisi, artikel, dan wawancara radio yang gagal menantang klaim Israel secara tegas telah secara sistematis merendahkan martabat orang Palestina," katanya.

BBC membantah klaim tersebut, menegaskan bahwa mereka berusaha memenuhi tanggung jawab untuk menyampaikan berita yang paling terpercaya dan tidak memihak.

"Ketika kami membuat kesalahan atau telah membuat perubahan pada cara kami melaporkan, kami bersikap transparan. Kami juga sangat jelas dengan audiens kami tentang batasan yang diberlakukan pada pelaporan kami," kata juru bicara BBC dalam sebuah pernyataan.

Menurut The Independent, selain karyawan BBC, petisi tersebut juga ditandatangani oleh sejarawan William Dalrymple, Catherine Happer, dosen senior sosiologi dan direktur media di Universitas Glasgow, Rizwana Hamid, direktur di Pusat Pemantauan Media, dan penyiar John Nicolson.

BBC adalah salah satu organisasi media Inggris yang telah dikritik selama setahun terakhir karena liputannya tentang Gaza.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya