Berita

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang, Ini Dampaknya

SELASA, 18 JUNI 2024 | 09:58 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membubarkan kabinet perang negaranya pada Senin (18/6), menyusul penarikan mundur saingan utamanya, Benny Gantz.

Kabinet perang yang beranggotakan enam orang sekarang akan digantikan oleh "Kitchen Cabinet" atau sekelompok penasihat, di mana Netanyahu dapat berkonsultasi terkait perang di Gaza.

Mengutip Al Jazeera, kabinet perang dibentuk pada 11 Oktober setelah Israel menyatakan perang terhadap Gaza sebagai tanggapan atas serangan pimpinan Hamas pada 7 Oktober 2023.


"Kabinet perang dimaksudkan untuk membuat keputusan cepat tentang jalannya perang, yang kemudian akan dikirim untuk disetujui oleh kabinet yang lebih luas," ungkap laporan tersebut.

Anggotanya terdiri dari Netanyahu Netanyahu, saingan utamanya, mantan jenderal Benny Gantz, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan tiga pengamat: Menteri Pemerintah Aryeh Deri, Gadi Eisenkot, dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer.

Meski merupakan badan kecil, tetapi perselisihan dan ketidaksepakatan terus menghantui kabinet ini.

Januari lalu, surat kabar Israel Haaretz merujuk pada informasi pemimpin oposisi Yair Lapid, dikatakan bahwa Gallant dan Netanyahu tidak lagi berbicara satu sama lain. Sehingga diskusi di kabinet perang tidak memberikan hasil signifikan pada perkembangan perang.

Kepergian Gantz dari kabinet perang 9 Juni lalu, memberikan celah bagi Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang kini gencar melobi agar bisa bergabung dalam kabinet perang internal.

Ben-Gvir dan Smotrich mewakili konstituen ultra-Ortodoks dan sayap kanan dalam politik Israel yang semakin condong ke sayap kanan. Mereka juga terkait erat dengan gerakan pemukim, yang berupaya membangun tanah Palestina berdasarkan hukum internasional.

Keduanya sebelumnya mengancam akan mengundurkan diri jika Israel tidak melancarkan serangan ke kota Rafah di Gaza, yang saat itu menjadi rumah bagi 1,5 juta pengungsi.

Mereka juga mengancam akan mundur jika Netanyahu melanjutkan perjanjian gencatan senjata yang digariskan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, sebelum Hamas hancur.

Potensi kepergian Ben-Gvir dan Smotrich diperkirkan dapat membahayakan posisi Netanyahu, di mana dua politisi itu jika digabung memiliki 14 kursi di parlemen Israel atau Knesset.

Penarikan diri mereka akan menyebabkan runtuhnya kabinet koalisi dan berakhirnya masa jabatan Netanyahu.

Peran kabinet perang dalam menentukan penanganan konflik sebagian besar berakhir dengan mundurnya Gantz, sehingga pembubaran resmi kabinet tersebut sepertinya tidak akan membawa perbedaan besar.

Menurut Netanyahu, kabinet perang akan digantikan dengan kitchen cabinet yang lebih kecil, di mana diskusi dan konsultasi sensitif dapat dilakukan.
Periklanan

Surat kabar Yedioth Ahronoth menyebut badan baru itu akan mencakup Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Dermer, dan ketua Dewan Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi.

Kehadiran tiga tokoh tersebut akan menghalangi upaya Smotrich dan Ben-Gvir untuk bergabung dengan kabinet baru.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya