Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso/Net
Implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau GCG) menjadi komimen dari BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID. GCG diharapkan dapat memperkecil potensi fraud, sehingga dapat memperbesar kemampuan perseroan dalam meningkatkan kinerja dan kontribusi pada negara.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyampaikan perusahaan sebagai strategic holding melakukan pengawasan secara proaktif mulai dari laporan keuangan hingga langkah strategis yang dijalankan oleh setiap anggota holding.
"Kami sudah ada pedoman strategis mengenai implementasi GCG, dan fraud manajemen. Kami berkolaborasi dengan seluruh direksi di masing-masing anggota holding, sehingga kami telah berhasil membuat komite tata kelola dan komite etik untuk semakin proaktif dapat menganalisis dan mengantisipasi berbagai potensi yang menghambat pengembangan usaha operasional ke depan," sebutnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI bersama MIND ID di Kompleks Parlemen, Senin (3/6).
Terkait ANTAM, Hendi menyampaikan perseroan sudah melakukan pemberhentian izin kegiatan pemberian cap emas oleh pihak eksternal. Pihaknya memastikan perkara serupa tidak akan lagi terulang ke depan, dan beritikad baik untuk menyelesaikan perkara lama yang saat ini tengah menjadi perhatian publik.
Selanjutnya pada PT Timah (Tbk), Hendi menjelaskan bahwa perbincangan tersebut muncul karena langkah MIND ID yang terlebih dahulu membawa hal ini ke forum yang lebih tinggi, yakni Kemenko Maritim dan Investasi, BPK, dan BPKP.
MIND ID bersama PT Timah terus proaktif melakukan perbaikan tata kelola dan terus merangkul seluruh stakeholder untuk dapat bersama menjaga Timah selaku mineral strategis Indonesia.
"Tentu tugas kami di Holding dan masing-masing Anggota cukup banyak. Namun, kami komitmen untuk dapat menyelesaikan masalah yang lalu, serta dapat mewariskan kinerja yang lebih baik kedepannya," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai Golongan Karya, M. Sarmuji berharap MIND ID selaku strategic holding dapat menjadi garda terdepan dalam menanggulangi fraud dan kejahatan di Industri pertambangan Indonesia.
Dia berharap MIND ID dapat melakukan kajian mendalam dan melakukan diagnosa serta dapat menyusun langkah-langkah perbaikan yang komprehensif agar perusahaan tambang mineral negara dapat memiliki kinerja yang positif dan berkelanjutan.
"Semoga hal-hal yang sebelumnya terjadi itu tidak terjadi lagi. Saya yakin pendapatan karyawan BUMN tidak kurang, dan moralitas karyawan BUMN juga tidak rusak semua. Semoga peran MIND ID dan komisaris di setiap anggota holding ke depan lebih proaktif dalam melakukan pengawasan," katanya.