Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan/Ist
Peran digitalisasi dalam rantai pasok sangat penting. Digitalisasi adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan ketepatan waktu.
Untuk itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendorong Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) mengambil langkah nyata meningkatkan infrastruktur untuk mengadopsi teknologi digital di industri rantai pasok.
Pesan itu disampaikan Mendag Zulhas dalam intervensi Sesi Pembahasan Fasilitasi Perdagangan dan Perdagangan Inklusivitas pada Pertemuan ke-30 Menteri Perdagangan APEC di Arequipa, Peru.
"APEC perlu mengambil langkah nyata untuk memfasilitasi Ekonomi APEC dalam peningkatan infrastruktur pengadopsian teknologi digital di industri rantai pasok," ujar Zulhas dalam keterangan tertulis, Senin (20/5).
Ia juga memaparkan perkembangan konektivitas rantai pasok perdagangan Indonesia yang telah terdigitalisasi. Dalam hal ini, keberadaan platform
Indonesia National Single Window (INSW) dan
(NLE) menjadi bentuk upaya mengintegrasikan rantai pasok Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, Indonesia juga terus memaksimalkan implementasi Trade Facilitation Agreement Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), di antaranya dengan pemanfaatan platform digital dan optimalisasi Komite Nasional Fasilitasi Perdagangan.
Lebih lanjut dipaparkan Ketua Umum PAN itu, dalam sistem perdagangan multilateral, Indonesia telah berpartisipasi aktif baik dalam perundingan Work Programme on E-Commerce WTO maupun dalam perundingan plurilateral Joint Statement Initiatives on Electronic Commerce.
"Perundingan ini untuk menyusun kerangka aturan perdagangan digital. Perundingan ini juga bertujuan memfasilitasi serta meningkatkan partisipasi UMKM dan perempuan dalam perdagangan digital global," pungkasnya.