Berita

Unjuk rasa Partai Negoro (Nasional Gotong Royong) di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/5)/Ist

Politik

Bela Palestina, Partai Negoro Geruduk Kedubes AS

SELASA, 14 MEI 2024 | 16:03 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Partai Negoro (Nasional Gotong Royong) menggelar unjuk rasa di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (14/5).

Aksi ini merupakan bentuk protes keras Partai Negoro terhadap Amerika Serikat yang selama ini dipandang sebagai pelindung Israel dalam menghancurkan bangsa Palestina.

Akibat tindakan militer negeri Zionis, sebagaimana disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina kepada media massa, sedikitnya 40 ribu rakyat Palestina tewas sejak Oktober 2023.

“Semua itu akibat mesin pembunuh Israel dibiarkan menyalak oleh Amerika Serikat terhadap rakyat Palestina," kata Ketua Umum Partai Negoro, Faizal Assegaf.

Menurut Faizal, jumlah korban kemungkinan bertambah terus bila mesin perang Israel tidak dihentikan paksa. Menurutnya, satu-satunya negara yang sanggup menghentikan kebengisan Israel adalah Amerika Serikat.

Faizal mengungkapkan, banyak negara kuat di Eropa, Asia dan Afrika gagal membujuk Israel. Bahkan badan dunia, PBB, tak mampu menyeret Israel ke Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan atas perintah PM Benjamin Netanyahu.

Partai Negoro memandang, Amerika Serikat merupakan  negara pelindung dan pengaman apapun yang dilakukan oleh Israel, termasuk melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina.

Faizal berpendapat, sikap Amerika Serikat tersebut dapat merusak hubungan baik dengan Indonesia. Sebab Indonesia menentang penjajahan di atas muka bumi seperti diamanahkan dalam Pembukaan UUD 1945.

“Amerika Serikat harus menggunakan pengaruhnya terhadap Israel agar tidak melanjutkan kejahatannya di tanah Palestina,” ujar Faizal.

Selain itu, jelas Faizal, pembantaian di Gaza, Palestina, tidak jauh berbeda dengan peristiwa yang terjadi di Papua. Di provinsi paling timur ini juga terjadi pertumpahan darah melibatkan anak bangsa, yakni TNI, Polri dan rakyat Papua.

“Peristiwa ini kami sesalkan,” kata Faizal.

“Kami yakin, Amerika Serikat berada di balik seluruh kerusuhan berdarah di Papua. Kenapa? Karena ada kepentingan Amerika Serikat di Freeport,” sambungnya.






Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya