Berita

Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad/RMOL

Bisnis

Indef Prediksi Kabinet Prabowo-Gibran Bingung Hadapi Ekonomi Global

RABU, 01 MEI 2024 | 18:17 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah perlu melihat perkembangan ekonomi global ke depan, meski ada peluang namun di tahun 2025 masih ada stagnasi ekonomi global di angka 3,1 hingga 3,2 persen.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indef Tauhid Ahmad soal tantangan ekonomi nasional ke depan.

Dia mengutarakan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju, yang menjadi mitra dagang Indonesia juga belum tumbuh signifikan, di mana Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan ekonomi.

Selanjutnya, eskalasi di Timur Tengah masih terus dipantau pengaruhnya terhadap situasi ekonomi global juga turut membuat bingung pemerintahan ke depan. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan di era pemerintahan baru.

"Siapapun yang akan jadi menteri diperkirakan kebingungan, jika tidak bisa mendinamisir situasi ekonomi di tengah suku bunga global yang masih relatif tinggi (The Fed). Itu akan berpengaruh besar terhadap suku bunga dalam negeri dan nilai tukar," kata Tauhid Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/5).

Tauhid Ahmad berpendapat beberapa tren komoditas domestik diperkirakan agak membaik, seperti batubara yang alami kenaikan harga, begitu pula minyak sawit, minyak mentah. Tetapi nikel justru turun harga.

"Hal-hal itu adalah tantangan bagi sosok menteri ekonomi kelak," sambungnya.

Pihaknya menambahkan, tidak ada satupun lembaga di dunia yang sesuai dengan target pertumbuhan ekonomi presiden terpilih Indonesia, bahwa target pertumbuhan 2025 ditetapkan capai 6?"7 persen.

Lembaga dunia menaksir pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 paling tinggi sekira 5,2 persen.

"Tantangan bagi kabinet terpilih khususnya menteri-menteri ekonomi adalah bagaimana menaikkan kinerja pertumbuhan ekonomi agar melebihi target pertumbuhan yang telah diprediksi oleh lembaga-lembaga dunia," tutupnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya