Berita

Pendiri lembaga survei dan konsultan politik LSI Denny JA, Denny JA/Ist

Politik

Denny JA: Selisih Quick Count dan KPU hanya 0,07 Persen

KAMIS, 21 MARET 2024 | 15:13 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Hitung cepat Pilpres 2024 yang dilakukan lembaga survei LSI Denny JA hanya beda tipis dengan rekapitulasi KPU RI.

"Selisih totalnya (simpangan baku) hanya 0,07 persen saja. Selisih yang kecil sekali," kata pendiri lembaga survei dan konsultan politik LSI Denny JA, Denny JA, Kamis (21/3).

Merujuk data, quick count LSI Denny JA untuk pasangan Prabowo-Gibran persentasenya 58,47 persen, atau beda nol koma dengan hitungan KPU sebesar 58,58 persen.

Kemudian quick count LSI Denny JA untuk pasangan Anies- Imin 24,98 persen, beda tipis dengan hitungan KPU sebesar 24,95 persen. Hal yang sama juga terjadi pada Ganjar-Mahfud dengan perbandingan 16,55 persen versi LSI Denny JA dan 16,47 persen versi KPU.

Data tersebut membuktikan bahwa total suara nasional cukup diketahui secara akurat hanya dengan 1.200 responden dengan catatan menggunakan metodologi ketat.

"Hasil 823.220 TPS juga bisa diketahui dengan akurat hanya melalui sampel 2.000 TPS, sejauh sampel ini dipilih berdasarkan tata cara keilmuan yang sahih," lanjut Denny JA.

Tidak hanya quick count, Denny JA juga menyinggung bukti prediksi survei yang dipublikasi 5 hari sebelum pencoblosan pada 14 Februari 2024.

LSI Denny JA menyatakan dalam interval, Prabowo-Gibran dapat mencapai dukungan 58,3 persen. Enam minggu kemudian, Hasil KPU 58,58 persen atau hanya berselisih 0,28 persen.

"Apa arti signifikan dua data di atas? Teknologi dan perkembangan ilmu membuat kita dapat mengetahui suara rakyat dengan mudah," demikian kata Denny JA.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya