Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)/Ist
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diharapkan untuk tetap berkomitmen dalam pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme dan terorisme di lingkungan masyarakat.
Dukungan dan harapan itu disampaikan anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana. Menurut Eva, kerja-kerja BNPT merupakan kerja-kerja preventif dan preemtif.
"Jadi, melakukan observasi dan deteksi dini memang menjadi salah satu tanggung jawab mereka sebagai lembaga negara yang dipercaya untuk melakukan penanggulangan terorisme," kata Eva kepada wartawan, Minggu (17/3).
Eva pun berharap, dalam tugas pencegahan paham radikalisme dan terorisme, BNPT berkomitmen dalam bertugas, dan tidak setengah-setengah. Eva mewanti-wanti agar upaya tersebut tidak hanya kencang di awal, tapi kendor di akhir.
Namun di satu sisi, kata Eva, upaya pencegahan paham radikal terorisme juga harus peka dan memperhatikan kondusifitas di masyarakat.
"Tentunya, saya berharap kegiatan yang dilakukan oleh BNPT tidak kontra produktif dan tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Tetap memperhatikan kondusivitas masyarakat selama bulan suci Ramadan ini," terangnya.
Sebelumnya, BNPT terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyebaran paham radikalisme dan terorisme di lingkungan masyarakat yang kian digencarkan pada Ramadan tahun ini.
Direktur Deradikalisasi BNPT, Brigjen R Ahmad Nurwakhid mengatakan, saat Ramadan, pihaknya tetap melaksanakan kegiatan pencegahan melalui program kesiapsiagaan, kontra radikalisasi dan juga deradikalisasi.
Kesiapsiagaan artinya, memastikan masyarakat memiliki kesiapan dan deteksi dini dalam mencegah aksi dan penyebaran paham radikal terorisme.
"Kontra radikalisasi berarti menangkal narasi, ideologi dan propaganda kelompok teroris agar tidak mempengaruhi masyarakat. Sedangkan, deradikalisasi menyasar pembinaan ideologi," kata Nurwakhid.