Berita

Ilustrasi kursi presiden/RMOL

Publika

Suksesi dan Demokrasi

KAMIS, 01 FEBRUARI 2024 | 08:26 WIB | OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI

UNTUK mengatasi masalah risiko terwujudkannya otoritarianisme, kediktatoran, dan tirani, maka Machiavelli menulis tentang dilema antara kepemimpinan satu orang saja, yang disebut raja, kaisar, dan sebutan lainnya.

Antitesis dari kepemimpinan tunggal itu adalah kepemimpinan orang banyak, yang dinamakan sebagai demokrasi. Selanjutnya di antara kepemimpinan tunggal dan orang banyak, dinamakan oligarki. Kepemimpinan elite segelintir orang, yang berada pada puncak kekuasaan.

Kemudian NKRI memilih suksesi kepemimpinan dalam bentuk republik. Republik yang konsep disodorkan oleh Machiavelli sebagai alternatif untuk meminimumkan risiko atas berbagai bentuk model kepemimpinan di atas. Para pemimpin nasional mengadopsi konsep republik tersebut.

Dalam perjalanan sejarah, kemudian muncul fenomena kepemimpinan seumur hidup, yang akhirnya menjadi republik rasa kaisar. Republik rasa kerajaan. Berlanjut menjadi kepemimpinan selama 32 tahun, karena tidak kunjung muncul pemimpin alternatif.

Gerakan reformasi yang mengoreksi gaya kepemimpinan seumur hidup sebagai republik rasa kerajaan, kemudian kesepakatan kepemimpinan nasional menyatakannya dalam bentuk UUD 1945 hasil amandemen keempat yang disatukan. Periode kepemimpinan dibatasi hanya dua periode. Suksesi diatur maksimum setelah 10 tahun berkuasa, supaya terjadi kaderisasi.

Kemudian batas waktu suksesi tersebut kembali diuji, setelah konsep pembagian kekuasaan menggunakan model republik mengalami koreksi. Koreksi terhadap periodisasi kepemimpinan tidak dapat senantiasa dibatasi.

Disinilah masalah pembatasan suksesi itu timbul. Gerakan moral dan etika meyakini bahwa model kepemimpinan orang banyak, yang bernama demokrasi itu tetap menjadi pilihan aktual yang terbaik.

Diyakini terbaik, sekalipun terdapat koreksi mengenai berkuasanya oligarki. Berkuasanya elite kekuasaan. Tulisan Machiavelli tersebut di atas tidak runtuh, melainkan mengalami reformasi. Penataan lanjutan.

Perbedaan nilai-nilai, norma-norma, dan kepentingan politik, yang dituliskan dalam hukum tertulis bernama UUD dan UU dirasakan senantiasa ditantang untuk reaktualisasi. Bahkan etika dan moralitas pun akhirnya secara perlahan dituliskan sebagai kode etik.

Persoalannya kemudian ketika suksesi Pilpres hasil survei memprediksi satu putaran, kemudian paslon yang lainnya masih bersemangat bersaing secara demokratis pada hari-hari sebelum 14 Februari 2024. Teridentifikasi muncullah persaingan model “democrazy”, yang semakin menguat dan mempertanyakan kesepakatan nasional modifikasi periodisasi suksesi.

Pernyataan Mahfud Md mundur dari kabinet setelah terkesan direstui oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Walaupun menjadi sebuah konsekuensi logis yang biasa-biasa saja, namun gerak maju mundur, dan penguatan perbedaan nilai-nilai, norma-norma, dan kepentingan politik menjadi pemicu titik kritis. Titik terhadap potensi risiko pemilu 2024 akan berakhir menjadi “soft landing”, “hard landing”, ataukah “crash landing”.

Berebut kekuasaan, kepemimpinan. Siap menang, namun tidak siap kalah. Haruskah suksesi Pilpres menjadi instrumentasi “proxy war” berpecah-belah.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), pengajar Universitas Mercu Buana

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata Punya Harta Rp38 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:26

Harga Minyak Melonjak, Sanksi AS ke Iran Picu Gejolak Pasar Global

Sabtu, 08 Februari 2025 | 11:01

Ditetapkan Jadi Tersangka, Ini Peran Dirjen Kemenkeu Isa di Kasus Korupsi Jiwasraya

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:44

Hujan Deras Sabtu Dini Hari, 16 RT dan 4 Ruas Jalan di Jakbar Terendam Banjir

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:20

Harga Emas Antam Dibanderol Rp1,66 Juta per Gram Hari Ini

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:11

Rocky Gerung: Bahlil Bersalah Membuat Dua Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:51

PHK Massal Dimulai Senin, Ribuan Karyawan Meta Bakal Terima Paket Pesangon

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:38

Partai Golkar Hari Ini Gelar Rakernas, Dibuka Bahlil

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:36

Permintaan Aset Safe-Haven Meningkat, Harga Emas Terdongkrak

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:28

Bahlil Kalkulasi Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran hingga Rp 26 Triliun

Sabtu, 08 Februari 2025 | 09:17

Selengkapnya