Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat 3 dari PKB, Camellia Panduwinata/Ist
Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat 3 dari PKB, Camellia Panduwinata atau yang lebih dikenal dengan Teh Camel dilaporkan ke Bawaslu Bogor atas dugaan pelanggaran Pemilu.
Dugaan tersebut terkait pembagian uang dan sembako kepada anak-anak yatim di Bogor.
Teh Camel memberikan klarifikasi dan kronologis kejadian dugaan
money politic yang dilakukannya di Bogor selama Konser Reggae pada Minggu (17/12) lalu.
Awalnya, dia diundang untuk berpartisipasi dalam acara santunan dalam rangkaian acara Konser Reggae. Teh Camel berkontribusi dengan mempersiapkan 100 amplop berisi uang yang nantinya akan dibagikan kepada anak-anak yatim.
"Saya terima undangan amal di acara itu (Konser Reggae). Undangannya tanggal 17 Desember di EcoPark, Suganda. Saya ditelpon nih sama panitia, ditanya, mau ngga ikut berbagi di santunan anak yatim. Ya saya mengiyakan. Karena memang saya juga rutin ada acara santunan (anak yatim). Info dari panitia, ada 100 anak dan acaranya sekitar jam 12 siang," jelas Teh Camel kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/1).
Namun, ternyata distribusi dana tersebut tertunda dan dijadwalkan ulang untuk diserahkan kepada anak yatim pada malam hari.
"Setelah itu saya dapat kabar kalau acaranya diundur gak jadi jam 12 siang. Saya pikir mungkin ada kendala, tidak apa-apa. Jadi saya memutuskan untuk hadir di acara lain dulu,” jelasnya
“Tapi jam 4 saya kembali ke lokasi acara sampai jam 9 malam tidak ada juga acara santunan tersebut. Jadi saya juga merasa kecewa karena yang harusnya uang tersebut dialokasikan untuk bantuan, jadi tidak jelas kemana," ungkap dia.
Selain itu, Teh Camel juga mengakui perihal stiker bergambar dirinya yang ditemukan di dalam amplop.
"Memang tim memasukkan stiker dalam amplop. Dan menitipkan amplop ke Pak Lurah karena tidak bertemu dengan adik-adik yatimnya,” jelas dia lagi.
“Saya juga sudah minta izin dan memberi tahu Pak Lurah perihal tersebut, karena saya tidak bertemu dengan adik-adik yatimnya maka saya menitipkan uang dan memasukkan stiker ke dalam amplop tujuannya bukan
money politic,” tegas Teh Camel.
“Toh juga adik yatimnya masih di bawah umur tidak punya hak pilih. Tapi stiker itu dimasukan supaya meminta doa adik-adik yatim agar mendoakan Teh Camel, dan Pak Lurah menjawab ‘siap bunda insya Allah akan disampaikan amanahnya ke adik-adik yatim’,” tambahnya.
Teh Camel juga menyampaikan keprihatinannya terhadap penyebaran informasi yang kurang tepat dan titipan amplop buat anak yatim malah tercecer dan tidak sampai ke anak yatim yang dimaksud. Sehingga hal tersebut menimbulkan banyak kesalahpahaman, serta opini negatif di masyarakat.
Lebih lanjut, Teh Camel menyatakan bahwa dirinya tetap berkomitmen untuk melakukan kampanye yang transparan dan adil.