Berita

Presidium Indonesia mendesak kasus kekerasan pada relawan Ganjar di Boyolali diusut tuntas/RMOL

Politik

Jika Kasus Boyolali Tak Diusut, Panglima TNI dan Pangdam Diminta Mundur

MINGGU, 31 DESEMBER 2023 | 16:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Akademisi dan aktivis yang mengatasnamakan Presidium Indonesia, mendesak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen Tandyo Budi, mundur dari jabatan, jika tak mampu mengusut tuntas kekerasan yang dialami relawan Ganjar Pranowo.

Anggota Presidium Indonesia, Ubedillah Badrun, menuturkan, dengan adanya kasus kekerasan di tahun politik, menandakan Indonesia dalam keadaan darurat demokrasi dan brutalitas politik.

“Bangsa Indonesia memasuki periode darurat brutalitas politik, ditandai peristiwa di Klaten dan Boyolali, tindak kekerasan yang sangat tidak bisa diterima siapapun. Dari peristiwa itu, satu orang meninggal dunia dan empat luka berat,” kata Ubedillah Badrun, saat jumpa pers di Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (31/12).


Sebab itu Presidium Indonesia menyatakan sikap dan mendesak pemerintah agar tidak melakukan tindakan represif kepada masyarakat sipil.

“Kami mengutuk, tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan di negara hukum dan demokrasi,” bunyi pernyataan sikap Presidium Indonesia.

Aparat penegak hukum didesak segera mengusut tuntas peristiwa itu.

“Dalam rangka konsolidasi demokrasi dan semangat reformasi, kasus itu harus ditindaklanjuti oleh pengadilan militer, karena pelakunya aparat TNI berpakaian sipil. Begitu juga Komnas HAM, karena ada dugaan pelanggaran HAM pada peristiwa kekerasan itu,” bunyi poin lainnya.

Presidium Indonesia juga mengingatkan agar aparat TNI/Polri bersikap netral pada seluruh proses pemilihan umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Jika kasus itu tidak dituntaskan, kami mendesak Panglima TNI, KSAD, Pangdam IV Diponegoro, Danrem serta Dandim, agar memegang teguh kode etik TNI, dengan cara mengundurkan diri dari jabatan, sebagai tanda kesungguhan TNI membenahi institusi, dan menjadi peringatan keras untuk seluruh jajaran TNI,” demikian poin lainnya.

Presidium Indonesia terdiri dari sejumlah akademisi, seperti Ubedillah Badrun, Ari FKPPI, Beni Rhamdani, Firman Tendry Masengi, Joshua Napitupulu, dan Buya Azwar Furgudyama.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Komisi V DPR: Jika Pemerintah Kewalahan, Bencana Sumatera harus Dinaikkan jadi Bencana Nasional

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:14

Woman Empower Award 2025 Dorong Perempuan Mandiri dan UMKM Berkembang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 12:07

Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di Akhir Pekan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:58

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:44

DPR: Jika Terbukti Ada Penerbangan Gelap, Bandara IMIP Harus Ditutup!

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:24

Banjir Aceh, Untungnya Masih Ada Harapan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:14

Dana Asing Masuk RI Rp14,08 Triliun di Awal Desember 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:08

Mulai Turun, Intip Harga Emas Antam Hari Ini

Sabtu, 06 Desember 2025 | 11:03

Netflix Beli Studio dan Layanan Streaming Warner Bros 72 Miliar Dolar AS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:43

Paramount Umumkan Tanggal Rilis Film Live-Action Kura-kura Ninja Terbaru

Sabtu, 06 Desember 2025 | 10:35

Selengkapnya