Berita

Pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI), Denny JA/Istimewa

Politik

Banyak Dikecam dan Diserang, Gibran Malah Bersinar

KAMIS, 28 DESEMBER 2023 | 07:24 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Di antara 6 tokoh capres dan cawapres peserta Pilpres 2024, tidak ada yang banyak dikecam dan diserang selain dari Gibran Rakabuming Raka.

"Namun hasilnya? Gibran justru semakin menjulang dan bersinar," ujar pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI), Denny JA, Rabu (28/12).

Pada akhir November dan awal Desember 2023, banyak lembaga survei termasuk LSI Denny JA menyatakan, “Jika tidak ada blunder besar, Prabowo Gibran berpotensi menang dalam pemilu presiden 2024.” Saat itu Gibran mengalahkan kompetitornya dengan selisih yang lebih besar.

"Tentu tidak semua tokoh yang dikecam membuat mereka malah menjulang dan bersinar. Untuk kasus Gibran, ini terjadi karena bekerjanya tiga variabel," sebut Denny.

Pertama, Gibran sudah memiliki potensi elektoral yang sangat besar. Ini dapat dibaca melalui data survei opini publik.

Dituturkan Denny JA, sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres pada Oktober 2023, tepatnya pada Agustus 2023, LSI Denny JA telah mengumumkan bahwa Gibran adalah cawapres yang bisa memenangkan Pilpres jika berdampingan dengan Prabowo Subianto.

Setidaknya ada tiga kantong suara besar yang dapat diambil oleh Gibran sebagai cawapres.

Yakni, pemilih milenial karena Gibran satu-satunya tokoh wakil generasi milenial yang ikut dalam pertarungan capres-cawapres. Total suara milenial untuk pemilih Indonesia di tahun 2024 sekitar 50 persen.

Kantong suara lainnya adalah, lanjut Denny JA, pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi. Gibran teridentifikasi paling kuat dengan Jokowi karena ia putranya. Total populasi yang puas dengan Jokowi, sekitar 75 sampai 80 persen.

Kantong suara lainnya adalah pemilih di Jawa Tengah. Inilah benteng dari Ganjar Pranowo yang merupakan kompetitor utama dari Prabowo.

Di wilayah itu, Gibran berpotensi mengurangi dominasi Ganjar. Total pemilih Jawa Tengah sendiri adalah 14 persen suara.

"Variabel kedua yang dapat membuat Gibran menjulang dan bersinar, walau dikecam, adalah soal rasio. Jumlah yang menyukai Gibran (Gibran Lovers) harus minimal tiga kali lipat dari jumlah pembenci Gibran (Gibran Haters). Itu kunci bagi tokoh kontroversial untuk bisa menang dalam pemilu presiden atau pilkada," terangnya.

Dan, survei LSI Denny JA pada Desember 2023 menunjukkan, peminat Gibran sebanyak 78 persen. Sementara yang tidak suka atau sangat tidak suka atau pembenci Gibran, sebanyak 15 persen.

Artinya, rasio yang suka Gibran sudah lima kali lipat jumlahnya dibanding pembenci menurut data bulan Desember 2023. Ini rasio yang aman untuk membuat Gibran tetap bisa terpilih walaupun jumlah pembenci juga cukup banyak.

"Variabel ketiga, yang membuat Gibran berpotensi menjulang, walaupun dikecam, adalah potensi kapasitasnya yang terpendam. Kapasitas itu terlihat ketika debat cawapres tempo hari. Awalnya, Gibran dipandang sebelah mata, dianggap anak bawang belaka," sebutnya.

Namun, dalam fokus group discussion yang diselenggarakan LSI Denny JA, setelah selesai debat cawapres, mayoritas responden riset menyatakan bahwa Gibran dianggap lebih dominan, lebih memukau, lebih dianggap menang dalam debat cawapres itu.

Bahkan survei dari Indikator menyatakan Gibran menang telak dalam debat cawapres. Lebih dari 50 persen responden menganggap Gibran memenangkan debat.

"Fenomena Gibran menjadi renungan politik sangat berharga di ujung tahun 2023. Tokoh yang paling banyak dikecam, paling keras diserang, justru menjadi tokoh yang paling bersinar, tokoh yang paling menjulang, setelah Prabowo Subianto," demikian Denny JA.

Populer

BANI Menangkan Anak-Anak Soeharto, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:57

Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:59

Haris Moti Yakin Pilkada Jakarta Lanjut Dua Putaran

Kamis, 05 Desember 2024 | 16:33

Jokowi Tekor Ratusan Miliar di Pilkada Jakarta

Senin, 02 Desember 2024 | 01:26

Informasi Dirut BNI Terlibat Pembiayaan Usaha Michael Timothy-KoinWorks Menyesatkan

Jumat, 06 Desember 2024 | 15:44

Try Sutrisno Minta LaNyalla Tetap Perjuangkan UUD 1945 Naskah Asli

Sabtu, 07 Desember 2024 | 07:00

Wall Street Pecah Rekor, Saham Meta Terbang 2,4 Persen

Sabtu, 07 Desember 2024 | 07:57

UPDATE

Trump undang Xi Jinping Hadiri Pelantikannya sebagai Presiden AS

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:18

Majelis Umum PBB Desak Gencatan Senjata di Gaza, Dukung UNRWA

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:17

Bulog Dorong Program Rumah Pangan Kita Makin Diminati

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:08

Ekspor UMKM RI Baru Capai 16 Persen, Rosan Dorong Peningkatan Daya Saing

Kamis, 12 Desember 2024 | 12:00

Menag Nasaruddin Kaji Usulan Sertifikasi Ulama

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:56

Direktur Keuangan ASDP Djunia Satriawan Dipanggil KPK

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:49

Nataru di Lampung Dikawal 3.630 Personel Gabungan

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:43

Bolekaka Dimsum Festival 2024: Perkuat Kolaborasi dan Bedah Kesalahan Bisnis UMKM

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:42

Penetapan Pemenang Pilkada Jakarta Tunggu Keputusan MK

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:36

Axiata dan Smartfren Resmi Merger, Bentuk Entitas Baru XLSmart

Kamis, 12 Desember 2024 | 11:33

Selengkapnya