Menko PMK, Muhadjir Effendy, pada acara bertema “Penguatan Kesehatan Mental Lanjut Usia Indonesia sebagai Upaya Mempersiapkan Bonus Demografi Kedua (Silver Economy) 2045”, di Aula Heritage Kemenko PMK/Ist
Upaya menyongsong fase bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada 2045 harus disiapkan mulai sekarang oleh jajaran kementerian dan lembaga terkait.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, pada sambutan talk show peringatan Hari Lanjut Usia Internasional 2023.
Acara bertema “Penguatan Kesehatan Mental Lanjut Usia Indonesia sebagai Upaya Mempersiapkan Bonus Demografi Kedua (
Silver Economy) 2045” itu digelar di Aula Heritage Kemenko PMK, Jumat (20/10).
“Bonus demografi itu puncaknya di 2030, yang kedua di 2045, itu
fase ageing population atau negara berpenduduk tua. Semua harus disiapkan jauh-jauh hari, mulai dari sekarang,” ujar Muhadjir.
Berdasar data Badan Pusat Statistik 2022, jumlah penduduk Indonesia berusia lebih dari 60 tahun mencapai 10,48 persen.
Pada 2045 nanti diperkirakan Indonesia mengalami ledakan demografi, dan penduduk Lansia diperkirakan mencapai hampir seperlima dari seluruh penduduk, berkisar di angka 19,9 persen.
Tantangan terkait ledakan penduduk Lansia tidak hanya terbatas pada persoalan perekonomian.
Generation gap antara lansia dengan generasi muda juga terlihat cukup tinggi.
Sehingga diperlukan pelibatan generasi muda dalam kegiatan bersama Lansia untuk
inter-generation bonding supaya kedekatan terus bisa terbangun.
Muhadjir meminta seluruh jajaran terus mengawal potensi-potensi yang mungkin akan timbul dan dapat merugikan kesejahteraan para Lansia dan perekonomian negara akibat bonus demografi kedua.
“Harus ada
follow-up dari kegiatan ini. Paling tidak di awal menyediakan sekretariat bersama yang representatif di kantor ini untuk semua kegiatan Lansia agar dapat memantau dan melaksanakan program-program untuk lansia,” tandas Muhadjir.