Berita

Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot melakukan wawancara dengan presenter BBC News, Lewis Vaughan Jones/Net

Dunia

Diwawancara BBC, Dubes Palestina Bongkar Standar Ganda Media terhadap Israel

SENIN, 09 OKTOBER 2023 | 21:14 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Duta Besar Palestina untuk Inggris, Husam Zomlot secara gamblang mengkritik standar ganda yang diberikan oleh media mainstream Barat pada Israel, termasuk BBC asal Inggris.

Hal itu ia sampaikan ketika diwawancarai oleh presenter BBC News, Lewis Vaughan Jones pada Minggu (8/10).

Ketika itu Jones memulai dengan bertanya pendapat Zomlot mengenai serangan yang dilakukan Hamas ke wilayah Israel. Kemudian Zomlot menjawab dengan menyesalkan situasi tersebut yang sebenarnya dapat dicegah dengan menyelesaikan akar permasalahan.


"Apakah Anda menyesali hilangnya nyawa tak berdosa di Israel?" lanjut Jones.

"Setiap korban jiwa tentu saja disesalkan dan itu tragis," tambah Zomlot.

Jones kemudian menyela Zomlot dengan membawa konteks sejarah, mendorong Zomlot mengecam serangan Hamas. Tetapi Zomlot menolak mengecam serangan Hamas. Kemudian perdebatan sengit terjadi.

"Anda baru saja mengutuk Israel karena membunuh warga sipil dan Anda tidak mengutuk Hamas karena membunuh warga sipil?" singgung Jones.

Zomlot lantas menjawab dengan memberikan pertanyaan balik pada Jones, yang mempertanyakan posisi media selama ini terhadap Palestina dan Israel.

"Berapa kali Israel melakukan kejahatan perang yang bahkan disiarkan oleh kameramu (BBC)? Apakah Anda memulai (wawancara) dengan meminta mereka mengecam diri mereka? Pernahkah? Tidak," tegas Zomlot.

Lebih lanjut, Zomlot menyebut BBC dan media Barat lain telah memberikan standar ganda atas isu ini.

"Kalian mengundang kami setiap kali ada orang Israel yang meninggal. Apakah kalian mengundang saya ketika banyak orang palestina di tepi barat, lebih dari 200 orang dalam beberapa bulan terakhir, meninggal? Apakah kalian mengundang saya ketika Israel melakukan provokasi di Yerusalem dan tempat lain?" sindir Zomlot.

"Apa yang orang Israel akami, yang kita katakan tragis, selama 48 jam terakhir, adalah apa yang orang Palestina alami setiap hari selama 50 tahun terakhir," tambahnya.

Menurut catatan Zomlot, sebanyak 2 juta orang Palestina telah disandera oleh Israel selama 16 tahun terakhir.

"Anda paham benar situasi di Gaza, Anda baru saja menjelaskan itu. Itu adalah penjara terbuka terbesar," tekan Zomlot.

Zomlot, yang ditunjuk sebagai kepala Misi Palestina untuk Inggris pada bulan Oktober 2018, merupakan kritikus vokal terhadap liputan BBC terkait isu Palestina dan Israel.

Untuk itu, dalam wawancara tersebut, Zomlot meminta agar media dapat mulai menyiarkan kebenaran yang sesungguhnya, alih-alih retorika semata.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya