Berita

Bakal calon presiden Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto/Ist

Politik

Perubahan Karakter Penyebab Prabowo Unggul Jauh Saat Head to Head dengan Ganjar

MINGGU, 08 OKTOBER 2023 | 02:54 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Keunggulan elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, dibandingkan kandidat lain dalam skema head to head dinilai karena didukung beberapa faktor. Salah satunya adalah perubahan karakter.

"Ya, ada diferensiasi antara perilaku atau personality dari Prabowo di 2014, 2019, hingga 2024. Perbedaannya begini, di 2014 dengan 2019 masih sama, tapi 2024 ini karakternya beda, personality-nya beda. Terjadi diferensiasi," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, di Jakarta, Sabtu (7/10).

Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, lanjut Ujang, Prabowo cenderung lebih kalem, santun, dan sopan. Ketua Umum Partai Gerindra itu pun tak pernah menyerang atau juga memuja-muji lawannya.

"Sosok Prabowo yang hari ini lebih soft, lebih elegan, lebih santai, lebih smart, lebih sopan, tidak meledak-ledak, menyanjung lawan dan kawan politik, tidak menyerang, dan sebagainya itu. Itulah yang membuat publik merasa bahwa Prabowo pantas, cocok untuk menjadi presiden," tuturnya.

Selain itu, melakukan safari untuk bertemu sejumlah pihak juga menjadi faktor lain yang menaikkan elektabilitas Prabowo.

"Prabowo sudah jalan, sudah gaspol, sudah menyapa ulama, menyapa rakyat di seluruh Indonesia, membantu mereka," sebut Ujang.

Berikutnya, Prabowo juga dinilai mendapatkan dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini terlihat dari keduanya yang kerap menjalani kegiatan kenegaraan bersama-sama.

"Ya, besar-kecil (dampaknya), ini jadi faktor ketiga. Ya, bagian dari elektabilitasnya (Prabowo) stabil naik. Ternyata Jokowi tidak all out kepada Ganjar, Prabowo mendapatkan untung," jelas dosen Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu.

Lebih lanjut, gemuknya Koalisi Indonesia Maju turut mengerek elektabilitas Prabowo.  Ujang menyebutnya sebagai "mesin turbo".

"Kalau ibarat mesin, mesinnya lebih turbo. Secara psikologis, lebih kuat, lebih bertenaga, lebih berotot, dan lebih bisa membuat strategi-strategi yang menjangkau rakyat lebih besar, lebih banyak," paparnya.

"Jadi, keuntungan Prabowo itu adalah elektabilitasnya tinggi. Pada saat yang sama, mesin politiknya besar. Jadi, ada korelasi positifnya antara elektabilitas Prabowo dengan dukungan partai koalisi yang besar," tandas Ujang.

Prabowo kerap unggul saat berhadapan (head to head) dengan bacapres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo. Bahkan, menurut riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 18-20 September 2023, selisihnya mencapai 11,3 persen.

Kemudian penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA pada 4-12 September 2023 juga mencatatkan tren serupa. Namun, margin elektabilitas Prabowo dan Ganjar hanya terpaut 8,1 persen.

Pun demikian dalam survei Litbang Kompas edisi 27 Juli-7 Agustus 2023. Di mana dukungan kepada Prabowo mencapai 52,9 persen, sedangkan Ganjar cuma meraup 47,1 persen.

Ketika head to head dengan Anies, selisih dukungan keduanya lebih besar dalam survei Litbang Kompas. Sebab, Prabowo meraih 65,2 persen, sedangkan Anies 34,8 persen.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya