Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Wapres Ma;ruf Amin/RMOL
Putra sulung Presiden ke-1 RI Soekarno, Guntur Soekarnoputra meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum PDIP dan Megawati Soekarnoputri menjadi dewan pembina.
Menyikapi hal tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuturkan PDIP menampung semua gagasan yang hadir dari seluruh elemen masyarakat.
"Ya, di dalam media tersebut, kan memang disampaikan opini untuk menyampaikan berbagai gagasan-gagasan. Ya, sebagai gagasan, tentu saja kami menerima sebagai masukan," kata Hasto di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (1/10).
Menurutnya, PDIP saat ini sedang memprioritaskan kemenangan Pemilu 2024. Sehingga, ada mekanisme yang perlu dijalankan untuk proses pergantian ketua umum.
"Ini Rakernas yang keempat, dan kemudian Rakernas yang kelima akan dilakukan setelah Pemilu, baru pada tahun 2025 akan dilaksanakan Kongres Partai yang keenam," ucapnya.
"Nah, di dalam kongres itu, kedaulatan berada di tangan anggota. Itu lembaga pengambil keputusan tertinggi, sehingga itulah yang nanti mekanisme yang berjalan di dalam partai," imbuhnya.
Hasto mengatakan ada tradisi di PDIP untuk mendengar suara dan aspirasi politik arus bawah, serta mendengarkan hati sanubari dari seluruh anggota partai dalam menentukan pemimpin PDIP.
"Karena, kongres itu akan diikuti oleh seluruh utusan-utusan dari tingkat yang paling bawah. Maka, namanya utusan yang membawa mandat," ujarnya.
"Nah, sehingga itu nanti, akan, pada tahun 2025. Kita menangkan dulu [Pemilu], dan setelah Pemilu dimenangkan oleh dukungan rakyat, PDI Perjuangan harus mengawal," demikian Hasto.