Berita

Presiden China, Xi Jinping/Net

Bisnis

Investasi Asing Merosot, China Rayu Tesla, JP Morgan dan Perusahaan Barat

KAMIS, 21 SEPTEMBER 2023 | 12:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penurunan angka investasi asing menjadi salah satu tantangan ekonomi yang tengah dihadapi China.

Untuk keluar dari masalah tersebut, China diduga berusaha merayu banyak perusahaan Barat agar mau menyuntikkan dana investasi dengan jaminan bahwa regulasi baru akan dibuat lebih ramah.

Mengutip CNN pada Kamis (21/9), sebuah simposium dengan perwakilan dari perusahaan Barat digelar oleh  Gubernur Bank Rakyat Tiongkok (PBOC), Pan Gongsheng, awal pekan ini.

Pertemuan ini menghadirkan delegasi dari  JP Morgan, Tesla (TSLA), HSBC (HSBC), Deutsche Bank (DB), BNP Paribas, MUFG Bank Jepang, produsen bahan kimia Jerman BASF, pedagang komoditas Trafigura dan Schneider Electric.

Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa simposium diadakan untuk meningkatkan dukungan keuangan guna membantu menstabilkan perdagangan luar negeri dan investasi asing di China.

"Simposium dimaksudkan untuk meningkatkan lingkungan investasi bagi bisnis asing," bunyi laporan tersebut.

Itu dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan investor asing di tengah melambatnya perekonomian China yang ditandai dengan lemahnya permintaan domestik dan krisis perumahan, prioritas keamanan nasional dan memburuknya hubungan dengan Barat.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan China pekan lalu menyebut bahwa dalam delapan bulan terakhir, investasi asing langsung (FDI) ke Beijing turun 5,1 persen dibandingkan tahun lalu.

Kemudian data SAFE menyebut bahwa FDI pada bulan April hingga Juni turun menjadi hanya (Rp 75 triliun turun 87 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama.

Jumlah tersebut merupakan yang terendah dalam satu kuartal sejak pencatatan dimulai pada tahun 1998.

Survei iklim bisnis yang dirilis oleh Kamar Dagang Amerika di Shanghai menunjukkan bahwa 40 persen responden mengalihkan atau berencana mengalihkan investasi yang awalnya direncanakan untuk Tiongkok ke negara lain, terutama di Asia Tenggara.

Jumlah pengalihan itu meningkat dibandingkan dengan 34 persen responden yang berencana mengalihkan investasi tahun lalu.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya