Berita

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto/Ist

Politik

Diprediksi Hengkang dari KIM, Pengamat: PKB Selama ini Cuma Jadi Ban Serep Gerindra

KAMIS, 31 AGUSTUS 2023 | 00:31 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin telah memberikan sinyal untuk hengkang dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang merupakan koalisi partai pendukung bakal capres Prabowo Subianto.

Hal itu lantaran karena pihaknya tidak diajak berembuk dalam penetapan nama baru koalisi, yang sebelumnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).    

Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie menilai, hengkangnya PKB dari KIM sangat mungkin terjadi.


"Prediksi saya PKB akan keluar, karena saya nilai PKB cuma dijadikan ban serep saja oleh Gerindra atau Prabowo," kata Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (30/8).

Saat Golkar dan PAN belum bergabung ke Koalisi Prabowo, PKB menjadi kawan Gerindra membentuk KKIR. Kedua partai ini sudah mencukupi ambang batas Presidential Threshold 20 persen kursi di parlemen.

Jerry menyebut PKB hanya sebagai partai alternatif untuk Prabowo dalam menjaring partai parlemen lainnya untuk ikut bergabung.

“Sebenarnya yang dituju Gerindra adalah Golkar. Nah, saat partai beringin itu bergabung bersama dengan PAN ke koalisinya Prabowo, maka itulah target sebenarnya dari Gerindra,” ucapnya.

Dengan demikian, lanjut Jerry, PKB akhirnya sudah tidak diperlukan lagi oleh Prabowo dan Gerindra. Pengamat politik jebolan American Global University ini sudah memprediksi dari tahun lalu, bahwa PKB tak akan awet berkoalisi dengan Gerindra.

Dia menilai koalisi PKB-Gerindra itu tidak cocok dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik satu sama lain.

“Saya lihat komunikasi elite-elite Partai Gerindra dan PKB itu stagnan. Ada kemungkinan keduanya pecah kongsi. Mereka juga tak kunjung mendeklarasikan calon presiden yang akan diusung,” jelasnya.

Terlebih desakan PKB agar Prabowo segera mengumumkan Cak Imin sebagai cawapres tak digubris.

“Apalagi peluang Cak Imin menjadi cawapres makin kecil sejak bergabungnya Golkar dan PAN. Di mana keduanya juga mengusung calon lain menjadi pendampingnya Prabowo, ini makin sulit buat Cak Imin,” jelasnya lagi.

“Saya melihat Cak Imin akan lebih tergoda bergabung mendukung Ganjar, karena bisa jadi dia lebih berpeluang menjadi Cawapresnya Ganjar,” tandas Jerry.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya