Berita

Salah satu tukang foto di Masjid Raya Baiturrahman sedang mengabadikan momen pengunjung/RMOLAceh

Nusantara

Tukang Foto di Masjid Baiturrahman Terancam “Gulung Tikar”

MINGGU, 18 JUNI 2023 | 18:14 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pria paruh baya itu mematung di halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Dengan sisa semangat yang ada, Zijambi (63) menawarkan jasa foto ke pengunjung di rumah ibadah sekaligus saksi bisu berbagai peristiwa di Tanah Rencong.

Pagi menjelang siang itu, Zijambi mengenakan kemeja hitam dengan corak kotak-kotak. Tas hitam dan kamera yang ditentengnya, dibiarkan berjuntai.

“Belum ada pengunjung yang ingin saya foto,” kata Zijambi kepada Kantor Berita RMOLAceh, Minggu (18/6).


Sejak tahun 1984, saban hari Zijambi menenteng kamera dan menawarkan jasa foto ke para pengunjung yang menyambangi masjid kebanggaan masyarakat Aceh itu. Mulai dari kamera film yang digunakan saat itu, hingga digital saat ini.

Zijambi mengatakan, minat pengunjung mengabadikan momen di masjid nan megah itu sudah jauh berkurang. Bukan karena pandemi Covid-19, melainkan pengaruh era digital.

“Pengunjung ramai, tapi mereka bisa mengabadikannya sendiri. Kan mereka sudah punya ponsel, hasilnya lumayan bagus,” terangnya dengan wajah murah.

Zijambi mematok harga khusus bagi pengunjung yang ingin menggunakan jasanya. Mulai dari Rp 15 ribu berukuran 4 inci, Rp 30 ribu ukuran 10 inci, dan ukuran 12 inci dibanderol sekitar Rp 40 ribu.

“Biaya segitu fotonya sudah dicetak,” kata pria asal Aceh Selatan itu.

Di era digital ini, pendapatan Zijambi dari jasa fotonya menurun drastis. Jika sedang tak beruntung, dalam sehari ia pernah pulang dengan tangan kosong. Jika pun ada, maka tidak lebih dari Rp 100 ribu.

Zijambi sempat berpikir ingin pensiun saja dari usaha jasa fotografi yang telah dilakoninya nyaris 4 dekade itu. Namun, usai berkali-kali menimbang, bapak tiga anak itu mengurungkan niatnya.

“Ya berkat ini saya bisa menghidupkan tiga anak saya. Kalau ada tawaran foto pernikahan, saya terima. Kadang ini yang bikin saya bertahan,” ujarnya.

Zijambi adalah potret pekerja yang terancam ‘gulung tikar’ lantaran tergerus digitalisasi. Mengingatkan pada mantra era digital: berubah atau punah.


Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya